Petani Milenial, Harapan Ketahanan Pangan Indonesia dengan Inovasi dan Teknologi
Nasir Jali Petani Milenial yang selalu berinovasi dalam mengembangkan pertanian-Nungki Diswayjateng-
“Program ini sebagai ajakan kepada generasi muda agar mau menjadi petani. Namun, data dan sistemnya perlu diperbaiki. Saya berharap pada tahun 2025, petani milenial sudah masuk dalam data tersebut,” ungkapnya.
“Petani muda jangan malu menjadi petani. Kalau bukan kita, siapa lagi?” kesimpulan.
BACA JUGA: Kementan Mempersiapkan Strategi Program untuk Bangun Sektor Pertanian di Blora
BACA JUGA: Kementerian Pertanian akan Terus Dorong Progam Ketahanan Pangan Kota Semarang dengan Urban Farming
Petani Milenial
Petani Milenial sendiri merupakan generasi petani muda yang lahir di era digital antara tahun 1980 hingga 1996, generasi yang menggunakan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Petani milenial ini juga dalam pengembangan pertaniannya tidak hanya menggarap sawah namun juga berorentasi pada bisnis dan inovatif yang peduli pada lingkungan dan berkelanjutan.
Petani Milenial juga memiliki ciri khas sendiri yang mana dalam mengembangkan pertanian menggunakan aplikasi, menerapkan, etode hidroponik, menggunakan drone untuk memantau perkembangan pertaniannya, memviralkan apa yang mereka kerjakan memalui media sosial dengan konten agronomi.
Manfaat menjadi Petani Milenial adalah meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi dengan membuat pertanian menjadi lebih efisien sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan, para Petani Milenial juga sering kali melakukan seminar dan juga melakukan sosialisasi agar para generasi muda dapat berkecimpung di dunia pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: