746 Ekor Sapi Terpapar PMK, Menyebar di 20 Kecamatan Kabupaten Sragen

746 Ekor Sapi Terpapar PMK, Menyebar di 20 Kecamatan Kabupaten Sragen

Aktivitas pasar sapi di kabupaten sragen--Istimewa

SRAGEN,  diswayjateng.id - Peternak di Kabupaten Sragen kembali dibuat resah. Ratusan sapi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar di 20 kecamatan di Sragen.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Sragen, pada awal tahun terdapat 746 kasus sapi terpapar PMK. Dari jumlah tersebut 64 ekor mati.

Dari jumlah sapi terpapar PMK itu, 26 ekor di antaranya mati karena dipotong atau disembelih pemiliknya untuk meminimalisir kerugian.

Selain itu kasus aktif sapi terpapar PMK kini mencapai 675 ekor sedangkan kasus baru 21 ekor. Sementara sapi yang sembuh dari PMK baru tujuh ekor.

BACA JUGA:56 Jenazah Ditemukan di Sragen, Selama Tahun 2024

BACA JUGA:Akses Jalan Terputus, Dishub Sragen Alihkan Arus Lalu Lintas

Petugas Medic Veteriner DKPPP Sragen drh. Ana Margaretha mengatakan kasus PMK di Sragen penyebarannya sangat cepat. Baik melalui orang yang masuk ke kandang, lalu lintas ternak, kemudian alat transportasi hingga pakan.

”Karena virus, penyebarannya lebih cepat dari bakteri. Sarana yang kontak dengan sapi itu menjadi sarana penularan. Droplet itu virus juga bisa menular melalui udara,” terangnya, Jumat 3 Januari 2025.

Sementara ini kasus sapi terpapar PMK terbanyak di Kecamatan Sukodono107 ekor. Disusul Kecamatan Mondokan 92 kasus, Kecamatan Gesi 70 kasus, dan  Kecamatan Masaran 63 kasus. ”Sukodono itu paling banyak karena salah satu kantong ternak Sapi di Sragen,” bebernya.

Banyaknya sapi terpapar PMK yang mati karena sebagian mati dipotong pemiliknya. Kematian ini dikarenakan ternak benar-benar sudah tidak mau makan beberapa hari.

BACA JUGA:Sepanjang 2024, Sebanyak 735 Knalpot Brong Disita Polres Sragen

BACA JUGA:Awal 2025, Gaji Guru GTT/PTT Sragen Naik 10%

”Cuma kalau hewan sakit tidak kaya orang, harus tetap disuapi makan. Sementara pemilik kadang ada yang repot, tidak bisa nyuapin, bingung carane gimana. Tapi kalau yang telaten kondisinya baik bisa makan kembali dan sembuh,” kata dia.

Terkait daging sapi terpapar PMK yang sakit dan dikonsumsi, dia menjelaskan virus PMK tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia. Namun demikian masyarakat juga harus waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: