Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Dorong Stakeholder Pelabuhan Duduk Bersama

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Dorong Stakeholder Pelabuhan Duduk Bersama

WAWANCARA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Bagas Satya Indrana menanggapi pertanyaan wartawan.Foto:K Anam S/diswayjateng.id--

TEGAL, diswayjateng.id - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal Bagas Satya Indrana turut angkat bicara terkait peristiwa kebakaran kapal ikan yang terjadi di Pelabuhan Tegal yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III beberapa waktu lalu. Bagas mendorong stakeholder duduk bersama untuk merapatkan persoalan tersebut.

Antara lain Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, PT Pelindo, dan Komisi V DPR RI. “Ini harus ada Rapat Khusus. Kemenhub, KKP, Pemprov, Pemkot, dan Pelindo, duduk bersama Komisi V DPR RI,” kata Bagas di Komplek Gedung Parlemen. 

Agar tidak terjadi lagi peristiwa kebakaran kapal ikan di kemudian hari, legislator dari Fraksi Partai Golkar ini menilai harus dilakukan mitigasi secara menyeluruh. Apabila kapasitas Pelabuhan Tegal tidak lagi memadai, Bagas menyarankan untuk dibatasi. Sementara waktu, bisa dilakukan pelimpahan kapal ikan ke pelabuhan terdekat seperti Cirebon atau Semarang. 

“Misalnya teman-teman (pemilik kapal) belum mau untuk dilimpahkan, maka fasilitas pelabuhan harus ditingkatkan,” ungkap Bagas.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Tegal Minta Damkar Lebih Dekat ke Pelabuhan

BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Tegal Desak Pengembangan Pelabuhan Tegalsari

Menurut Bagas, idealnya, Pelabuhan Tegal bisa dikelola secara terintegrasi selayaknya pengelolaan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. Apalagi, nelayan Kota Tegal menjadi penyumbang Perimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan jumlah yang cukup besar. 

Sehingga, Pemerintah Pusat wajib mempunyai andil besar dengan memberikan fasilitas memadai untuk nelayan Kota Tegal. “Kalau dulu bandara-bandara ditata, sekarang seharusnya pelabuhan-pelabuhan. Sebab, kita negara maritim. Katanya mau dukung poros maritim, jadi negara poros maritim dunia? Tapi pelabuhannya kebakaran,” ucap Bagas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: