Bikin Resah, Korban Pembunuhan Sadis Menampakkan Diri ke Warga

TKP rumah pembunuhan sadis yang menghantui warga botosengon Demak-Nungki Diswayjateng-
DEMAK, diswayjateng.id - Keresahan dan ketakutan saat ini sedang dirasakan warga desa Botosengon, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten DEMAK selama dua bulan terakhir ini. Pasalnya sosok almarhum Hj. Rukmini, korban pembunuhan sadis pada salah satu warga desa tersebut sering menampakkan diri dan menangis seakan meminta tolong, seakan miminta agar pelaku dapat ditemukan.
Salah satu warga, Daimul Huda, yang tinggal bersebelahan dengan tempat perkara kejadian terjadi (TKP) menyampaikan kronologi, bahwa di awal Oktober 2024, warga sekitar rumah korban curiga dengan kondisi rumah korban yang tidak seperti biasa, terlihat gelap dan tidak ada aktivitas yang terlihat.
"Hj. Rukmini berusia 50 tahun, almarhum itu tinggal sendiri. Ia setiap hari mempunyai kebiasaan berkebun, menyiram tanaman, menyapu dan aktivitas - aktivitas seperti itu setiap hari," ucapnya.
"Hingga suatu hari, tetangga disekitar rumah curiga, kok Hj. Rukmini yang biasanya melakukan aktivitas dan srawung sama tetangga kok beberapa hari tidak kelihatan, lampu juga padam. Kemudian ada tetangga yang mau kasih anter -anter baru kemudian diketahui kalau sudah tewas," critanya kepada diswayjateng.id
BACA JUGA:Pacar Korban Jadi Tersangka Pembunuhan di Semarang
BACA JUGA:Geram Pelaku Pembunuhan Tak Segera Ditangkap, Warga Sukolilo Geruduk Mapolresta Pati
Ia melanjutkan, bahwa pertama kali curiga, pihak tetangga memberi tahu kerabat Hj. Rukmini untuk bisa masuk rumah, setelah di dobrak dan ditelusuri akhirnya di salah satu kamar yang paling pojok dari pintu utama rumah tubuh korban tersebut ditemukan dengan keadaan yang sangat tragis.
"Tubuh almarhum saat ditemukan sudah terbujur kaku, bengkak, dengan lidah terjulur, dan terbungkus berlapis - lapis seperti kain, selimut, kasur tipis mungkin untuk menipiskan bau," ucapnya.
Sementara warga lain yang tinggal di sekitar rumah korban menyampaikan, bahwa bau amis dan sumir seperti saat korban ditemukan masih terasa hingga saat ini. Selain itu banyak anak - anak yang biasanya bermain di jalanan sekitar rumah korban menjadi takut dan rewel.
"Di sini (jalanan sekitar rumah korban -red) kan lokasi yang aman dan enak buat kami momong anak - anak dan juga bahkan jika malam anak-anak sering main - main bersama, misal malam minggu atau cuaca lagi bagus. Sejak ada kematian itu anak - anak jadi takut bahkan ada yang diweruhi (dihantui -red) Mbah Rukmini," terang warga yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA:Warga Temukan Mayat Perempuan Muda di Kendal, Diduga Korban Pembunuhan
BACA JUGA:Pembunuhan Ustad di Kabupaten Tegal Sudah Direncanakan Pelaku
Selain itu, beberapa warga juga seringkali mendengar suara tangis wanita dan juga suara orang menyapu di halaman jam 2 dini hari. Mereka menyebut bahwa kejadian - kejadian tersebut dikarenakan hingga menjelang 100 hari kematian polisi belum menemukan pelakunya.
Warga Saling Tuding
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: