Magdalena Kembali Jadi WNI, Bangkit Raih Mimpi Bersama Anaknya di Panti Sosial PGOT Semarang

Magdalena Kembali Jadi WNI, Bangkit Raih Mimpi Bersama Anaknya di Panti Sosial PGOT Semarang

eks Mantan WNA Taiwan, Magdalena dan putranya resmi berstatus WNI dan dipindah ke Panti "Mardi Utomo" Dinsos Semarang setelah 9 tahun mendekam di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang, Senin 26 Mei 2025.--Wahyu Sulistiyawan

Ia mengaku, sejak kasus dengan suaminya orang Taiwan, ingatannya mendadak hilang bahkan nama orang tuanya.

"Sejak masalah dengan suami saya di Taiwan, saya lupa semua. Nama orang tua, tempat rumah, yang saya masih ingat nama orang yang di tegal (Ijul Subakti)," katanya.

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Laut Tambaklorok, Wali Kota Semarang Larung Sesaji Kepala Kerbau dari Kapal Militer AL

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Laut Tambaklorok, Larung Kepala Kerbau untuk Keberkahan Nelayan Semarang

Menurut Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang Agus Triharto HS, kasus ini sangat luar biasa, berbeda dengan kasus over stay lainnya yang biasanya langsung deportasi.

"Tindakan administrasi keimigrasian sebetulnya harus deportasi, tapi ini kasus yang luar biasa. Karena dengan rasa kemanusiaan dan dia berupaya mengembalikan rumah tangga dia yang seutuhnya sehingga tidak despotasi," terangya.

Hanya bermodalkan paspor tahun 1999 dan keterangan Magdalena tim Imigrasi berusaha mencari lokasi tempat tinggalnya, namun tidak membuahkan hasil sehingga diputuskan untuk memindahkan kembali sebagai WNI yang membutuhkan waktu 9 tahun. 

"Saat ini Magdalena dan Ijal telah resmi menjadi WNI dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum setelah perjuangan selama 9 tahun ini. Proses yang lama karena ada beberapa hal antara satu stakeholder dan stakeholder lain yang menginginkan semua sesuai dengan aturan yang berlaku," tambahnya.

BACA JUGA:Wali Kota Semarang Teken MoU untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan PAUD Bersama Yayasan Kemala Bhayangkari

BACA JUGA:Wali Kota Semarang Cek Tembok Jebol di Pelabuhan Tanjung Mas, Tinjau Langsung Lokasi Banjir Rob

Kepala Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang, Elliya Chariroh menerangkan pihaknya akan mengarahkan sesuai bakat minat Magdalena.

"Kalau dia suka memasak kita arahkan untuk pelatihan memasak dan menjahit, setiap hari disediakan kelas yang dibuka. Kalau sudah menguasai ilmunya mere bisa mandiri," terangnya.

Ijal, putra Magdalena saat ini menginjak bangku kelas 3 SD dan akan disekolahkan terdekat dengan panti sosial Mardi Utomo.

"Anaknya akan kita sekolahkan di sekolah terdekat disini dan akan dibantu oleh dinas sosial dan dinas pendidikan untuk bisa masuk disekolah terdekat. Sebelumnya dia sekolah di SD N 01 Krapyak duduk dibangku kelas 3,"terangnya.

BACA JUGA:Waspada Puncak Air Pasang! Camat Semarang Utara Koordinasi Antisipasi Dampak Supermoon Menurut BMKG

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait