Anugerah Insan Pertanian 2025, Pemprov Jateng Dorong Anak Muda Kuasai Teknologi dan Majukan Sektor Pangan

Anugerah Insan Pertanian 2025, Pemprov Jateng Dorong Anak Muda Kuasai Teknologi dan Majukan Sektor Pangan

Anugerah Insan Pertanian 2025 yang di gelar Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng berlangsung di Balairung Hotel Novotel Semarang, Kamis (27/11/2025) malam.-Istimewa/ Umar Dani -Humas Pemprov Jateng

SEMARANG, diswayjateng.com – Untuk meningkatkan daya saing dan nilai ekonomi sektor pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menggelar Anugerah Insan pertanian 2025. 

Ajang tersebut menjadi momentum untuk menunjukkan kekuatan pertanian Jateng dalam memasok kebutuhan pangan nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Defransisco Dasilva Tavares, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membangkitkan minat generasi muda terhadap dunia pertanian. 

Jawa Tengah, kata dia, memiliki potensi beragam komoditas unggulan yang masih dapat terus dikembangkan.

“Ini karena kami ingin membangun semangat anak-anak muda, bahwa pertanian merupakan peluang besar untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik,” ujarnya di Balairung Hotel Novotel Semarang, Kamis (27/11/2025) malam.

Frans, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pertanian modern menghadapi tantangan penyempitan lahan.

 Namun, kemajuan teknologi mampu meningkatkan produktivitas. Hal itu tampak pada prognosa produksi padi Jateng 2025 yang diperkirakan naik

. Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi Gabah Kering Panen (GKP) hingga Desember 2025 diprediksi mencapai 11.362.870 ton atau setara 9.384.982 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Produksi jagung Jawa Tengah juga menunjukkan peningkatan. Prognosa Januari–Desember 2025 mencatat angka 3.869.168 ton, naik dari 3.282.384 ton pada 2024.

“Kita mengalami peningkatan 493.684 ton dibanding periode sama tahun 2024, yang mencapai 8.891.297 ton GKG. Dengan potensi ini, kami optimistis Jateng bisa menjadi andalan dalam menjaga stabilitas ketersediaan beras nasional,” jelasnya.

Berbagai strategi diterapkan untuk mendongkrak produksi padi 2025, meliputi penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, bantuan irigasi, serta penerapan teknologi pertanian.

“Anak-anak muda lebih cepat menguasai teknologi. Sistem pertanian dengan mekanisasi kini mudah mereka terapkan. Banyak yang sudah memakai drone dan teknologi lainnya,” tambah Fransisco.

Ajang penghargaan tersebut menghadirkan beberapa kategori, seperti petani milenial, pendamping petani, kelompok tani perkebunan, produsen benih terbaik, hingga daerah dengan peningkatan indeks pertanaman padi tertinggi.

Petani Milenial asal Bedono, Maresti Mei Yuniasih, merasa bangga meraih Juara 1 untuk Komoditas Kopi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: