Ahmad Luthfi Tegaskan Collaborative Government sebagai Kunci Pembangunan Jawa Tengah

Ahmad Luthfi Tegaskan Collaborative Government sebagai Kunci Pembangunan Jawa Tengah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menjadi narasumber dalam sebuah acara di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12/2025).-Istimewa/ Umar Dani -Humas Pemprov Jateng

JAKARTA, diswayjateng.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa inovasi dan collaborative government menjadi nafas utama pembangunan Jawa Tengah ke depan.

Kolaborasi tersebut akan terus diperkuat bersama seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, hingga provinsi lain.

“Nafas kebersamaan atau collaborative government tetap kita lakukan. Membangun wilayah harus ada kesepakatan dalam program yang terarah,” ujar Ahmad Luthfi saat menjadi narasumber dalam sebuah acara di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Acara tersebut mengusung tema “Strategi Bertumbuh Lewat Inovasi dan Kolaborasi”.

Menurutnya, kolaborasi diwujudkan melalui integrasi program antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Lebih jauh, sinergi juga melibatkan instansi terkait, perguruan tinggi, sektor swasta, serta seluruh potensi masyarakat.

Sejauh ini, Pemprov Jateng telah menjalin kerja sama dengan puluhan rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah. Kerja sama dengan universitas di luar daerah pun sudah dilakukan dan terus dikembangkan.

“Kita gandeng beberapa kampus dan seluruh potensi masyarakat. Collaborative government adalah cara bersama-sama untuk membangun Jawa Tengah,” tegasnya.

Selain kolaborasi, Ahmad Luthfi menekankan pentingnya inovasi karena pembangunan daerah tidak dapat bertumpu pada APBN dan APBD saja. 

Kontribusi APBD hanya sekitar 11–15%, sementara 85% lainnya harus ditopang inovasi dan investasi. Adapun realisasi investasi Jateng hingga triwulan III 2025 telah mencapai Rp 66,13 triliun.

Ia juga mendorong penguatan aglomerasi di berbagai sektor. Menurutnya, enam eks karesidenan di Jawa Tengah tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bekerja sama lintas wilayah dalam pengembangan ekonomi, pariwisata, dan sektor lainnya.

“Di Jawa Tengah ada enam eks karesidenan. Kami dorong terjadinya aglomerasi untuk menumbuhkan ekonomi baru,” jelasnya.

Kolaborasi dan inovasi juga diperluas ke provinsi-provinsi lain. Jawa Tengah tercatat telah menjalin kerja sama dengan Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Jawa Timur, dan sejumlah daerah lainnya.

 Bentuk kerja sama meliputi investasi, UMKM, ketahanan pangan, hingga BUMD.

“Kita melakukan ekspansi dengan beberapa gubernur—dengan Kaltim, Maluku Utara, Riau, dan Jawa Timur. Ekspansi ini dalam rangka business to business antardaerah untuk menumbuhkan ekonomi baru,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait