Pengacara Keluarga Darso Korban Penganiayaan Oknum Polisi, Ungkap Kejanggalan Keterangan Kapolresta Yogya
Pengacara Keluarga Darso, Antoni Yuda Timor SH saat bertemu awak media-Umar Dani -
Semarang, diswayjateng.id - Kasus kematian Darso, warga Kelurahan Purwosari kecamatan Mijen Kota Semarang yang diduga sebagai korban penganiayaan oknum polisi anggota Polresta Yogyakarta masih bergulir.
Polda Jateng telah melakukan ekshumasi terhadap jenazah Darso, sebuah langkah yang mendapat apresiasi dari keluarga korban penganiayaan oknum polisi ini.
Antoni Yudha Timor SH selaku pengacara keluarga Darso, menyampaikan terima kasih atas respons cepat Polda Jateng.
"Ekshumasi ini bertujuan untuk mencari penyebab kematian korban. Kami sangat mendukung agenda ini dan berharap hasilnya dapat membantu penyidik melanjutkan proses hukum terhadap para terduga pelaku," ujar Antoni pada wartawan Senin 13 Januari.
BACA JUGA:Polda Jateng Periksa 10 Saksi Terkait Kematian Darso, Korban Penganiayaan Oknum Polisi
BACA JUGA:Polda Jateng Ekshumasi Jenazah Darso di Semarang Ungkap Sebab Kematian
Meskipun demikian, Antoni mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polresta Yogyakarta yang tidak menyinggung soal penganiayaan dalam rilis mereka.
"Ini sangat mengecewakan. Kami berharap hasil ekshumasi dapat mendukung penyidikan lebih lanjut," tambahnya.
Antoni mengecam tindakan enam anggota Polresta Yogyakarta yang datang ke rumah duka untuk menyerahkan surat klarifikasi, namun tidak memperkenalkan diri atau menunjukkan surat tersebut.
"Kalau memang mau menyerahkan surat, kenapa harus membawa orang luar?" tanyanya.
BACA JUGA:Ekshumasi Korban Penganiayaan Polisi di Semarang, Ungkap Tawaran Damai yang Kontroversial
BACA JUGA:Polda Jateng akan Ekshumasi Korban Penganiayaan Oknum Polresta Yogyakarta
Lebih lanjut, Antoni menjelaskan adanya kejanggalan dalam kronologi kasus korban penganiayaan oknum polisi yang disampaikan Polresta Yogyakarta.
"Mereka menyebutkan bahwa 500 meter dari rumah korban, saat di dalam mobil, semua anggota buang air kecil bersama-sama. Ini sangat aneh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: