Ganjar Tanam Porang dan Cicipi Makanan Hasil Olahan Porang Sukoharjo

Ganjar Tanam Porang dan Cicipi Makanan Hasil Olahan Porang Sukoharjo

TANAM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menanam porang di Sukoharjo.--

"Misi kawan-kawan petani ini juga menarik karena lebih banyak pada pemberdayaan dan kemanusiaan. Jadi petani di tempat lain bisa ikut belajar dan menggunakan teknologi ini. Apalagi mereka sudah mematenkan produk itu. Hari ini orang yang tanam porang lagi nangis karena harganya jatuh, lagi euforia porang kan sekarang. Maka saya dorong agar ada orang yang nanti menanamnya iya, prosesingnya iya, nah sekarang jualnya," ungkap Ganjar.

 

Ganjar menambahkan, kesuksesan petani di Sukoharjo itu menambah keyakinan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan akan tetap terjaga. Termasuk ketika nanti dunia mengalami krisis pangan, masyarakat sudah siap dengan pangan alternatif ini.

 

"Ini momentum kita, kalau saya optimis ya, di tengah situasi kondisi yang nanti mungkin orang sulit makan, kita akan berlimpah karena apapun bisa dimakan. Kawan-kawan ini salah satu pelaku yang konkret," jelasnya.

 

Erwin Lasianto, salah seorang petani porang di Dukuh Tritis Desa Kamal, mengatakan konsep bertani Porang seperti yang ia lakukan bersama petani lainnya sudah dimulai sejak tahun 2017. Bukan hanya mengajarkan proses infarm-nya atau budidaya melainkan juga memberikan sebuah edukasi.

 

"Jadi kita dari on farm sampai off farm-nya, dari hulu sampai hilir. Olahan dari porang yang dari kami itu adalah beras porang, tepung glukoman, dan juga ada beberapa olahan turunan antara lain brownies, dan dodol. Lalu masih banyak lagi yang sudah kita pasarkan di temen-temen UKM," ujar petani yang juga Ketua SPPS itu.

 

Produk yang dihasilkan oleh SPPS itu hanya dijual untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Erwin itu dilakukan karena isu saat ini adalah ancaman pangan global. Ia berpikir bahwa dengan memenuhi kebutuhan dalam negeri dapat meningkatkan kekuatan pangan.

 

"Harapan kami dari kunjungan Pak Gubernur, kita berharap ada semacam kolaborasi kemudian kita untuk meningkatkan produktivitas kami terkait kami saat ini sedang kesulitan dalam hal beberapa mesin yang harus kita upgrade lebih besar karena saat ini kita beberapa kali selalu dapat tawaran untuk menyuplai tepung ataupun bahan baku yang mereka harapkan. dan kita masih terkendala dalam hal permesinan. Target kami satu bulan itu satu kuintal untuk tepung," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: