Audiensi Paguyuban Padangang Pasar Pagi dengan Wali Kota Salatiga Deadlock

Audiensi Paguyuban Padangang Pasar Pagi dengan Wali Kota Salatiga Deadlock

HITAM-HITAM : Paguyuban Pedagang Pasar Pagi mengenakan pakaian serba hitam dalam audiensi dengan Wali Kota Robby Hernawan berakhir deadlock, Senin 28 April 2025 petang. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Setelah sempat berla ngsunh lebih dari satu jaman, audiensi antara Paguyuban Pedagang Pasar Pagi dengan Wali Kota Robby Hernawan berakhir deadlock, Senin 28 April 2025 petang.

Mengenakan pakaian serba hitam, usai audiensi perwakilan pedagang mengaku akan mengadu ke Presiden Prabowo serta Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

Hal ini diutarakan Perwakilan pedagang pasar pagi Salatiga, Suniprat yang juga mantan anggota DPRD Salatiga kepada wartawan.

Suniprat mengungkapkan, secara prinsip para pedagang mendukung segala program yang memajukan Kota Hati Beriman. 

BACA JUGA: Fasilitasi Warga dan Komunitas Disabilitas Bekerja, Job Fair Jepara Gandeng 27 Perusahaan

BACA JUGA: Peduli Kesehatan Reproduksi Wanita, RS Swasta Kota Kretek Gulirkan KB MOW Tanpa Biaya

"Prinsipnya kami mendukung segala program yang memajukan Kota Hati Beriman. Hanya saja pedagang berharap diperhatikan secara khusus mengingat selama ini pedagang selama telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD)," kata Suniprat.

Ia beranggapan, terkait tahapan program kepentingan pasar harusnya pedagang dilibatkan.

Suniprat juga menyampaikan jika lokasi pemindahan ke Pasar Rejosari dinilai tidak cocok.

Ia memiliki alasan mengapa dikatakan lokasi pemindahan di Pasar Rejosari tidak cocok, pertama lokasi Pasar Rejosari berdekatan dengan perempatan lampu merah ditambah dekat pula markas prajurit 411 TNI AD.

BACA JUGA: Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Brigjen Nurul: Jadilah Pelaku Perubahan, Bukan Penonton Penderitaan 

BACA JUGA: Tampil Keren dan Modern, Museum Pop-Up Ratu Kalinyamat Manjakan Selera Gen Z

"Apabila kajian kurang menyeluruh dikhawatirkan memunculkan masalah baru," ungkapnya.

Selain itu, terdapat angkutan desa, komunitas tukang parkir, kuli panggul dan sebagainya. Sementara, pedagang pasar pagi Pasar Raya I Salatiga sudah terorganisir terutama dalam pembayaran retribusi secara online.

"Sehingga sampai detik ini kami tegas menolak secara keras rencana relokasi. Jika suara para pedagang tidak didengar kami akan memviralkan agar diketahui Presiden Prabowo dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi," sebut dia. 

BACA JUGA: Seleksi Lomba Desa di Jepara Ketat, Delapan Desa Incar Hadiah Uang Miliaran 

BACA JUGA: HIMKI Jepara Ingatkan Kesiapan UMKM Lokal Hadapi Pelaku Mebel Tiongkok

"Pak Prabowo Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia. Lalu, Pak Luthfi tagline ngopeni rakyat. Ya kita tunggu saja. Catatan di Salatiga ini banyak pembangunan pasar akhirnya mangkrak tolong itu dievaluasi dulu, yang sudah mapan dikawal lebih baik," tambahnya.

Atas nama pedagang, Suniprat menghendaki ada perlakuan memanusiakan pedagang. Sehingga jika ada rencana relokasi hendaknya Pemkot Salatiga turut serta menjadi tim dengan alasan banyak kepentingan yang perlu diakomodir.

"Karena kami ini manusia harus dimanusiakan. Kalaupun ada rencana relokasi pedagang turut dilibatkan karena ini menyangkut ekonomi tidak mudah asal pindah dengan alasan penataan," terangnya.

BACA JUGA: Satpol PP Batang Gerebek Hotel Mesum dan Kafe Jual Miras, Temukan Pasangan 'Short Time' 

BACA JUGA: Tanggap Aspirasi Warga Banyuputih Jepara, Infrastruktur dan Ekonomi Jadi Perhatian Witiarso

Yang pasti, para pedagang pagi berlokasi di Pasar Raya I Salatiga menghendaki pemindahan ke Pasar Rejosari dikajian mendalam dengan melibatkan berbagai unsur.

Pemetaan Lokasi Pindah

Sementara, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan mengatakan dari hasil pemetaan sejumlah lokasi pindah yang dinilai memungkinkan adalah Pasar Rejosari.

Namun demikian, pemindahan pedagang pagi dari Pasar Raya I Salatiga ke Pasar Rejosari akan dilakukan kajian mendalam mulai standart tempat parkir, kemampuan menampung dan faktor lain.

BACA JUGA: Event Skydiving Karimunjawa 2025, Dorong Bandara Ahmad Yani Semarang Buka Rute Penerbangan Internasional

BACA JUGA: Pengisian Pimpinan OPD Transparan, Bupati Jepara : Tidak Ada Praktik Jual Beli Jabatan

Ia pun menegaskan, alasan merelokasi pedagang karena sejumlah hal antara lain merevitalisasi Jalan Jenderal Sudirman kemudian rencana dibangun sebuah mall.

"Jadi prinsipnya suka tidak suka, mau tidak mau para pedagang harus pindah. Kenapa, kita ada program revitalisasi jalan serta dibangun mall menjadi ikon Kota Salatiga," terangnya.

Robby kembali menegaskan pemindahan para pedagang tidak bisa diganggu gugat meski sedang dalam proses rencana.

Terkait informasi menyebutkan wacana pemindahan pedagang pasar pagi dari Pasar Raya I Salatiga ke Pasar Rejosari tepat di awal bulan Mei 2025 ditegaskan Robby tidak benar. 

BACA JUGA: Gandeng Notaris, Percepat Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: