Ning Nawal Dorong Peran Strategis Perempuan Pesantren dalam Membangun Peradaban

Ning Nawal Dorong Peran Strategis Perempuan Pesantren dalam Membangun Peradaban

Ketua Dewan Penasehat Pimpinan Pusat JPPPM Ny.Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I -Istimewa/ Umar Dani -

SEMARANG, diswayjateng.id – Perempuan pesantren memiliki peran strategis dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.

Sepanjang sejarah Islam, banyak ulama perempuan yang menjadi teladan, menunjukkan bahwa mereka memiliki kontribusi nyata dalam membangun peradaban dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial.

Namun, seiring berjalannya waktu, peran perempuan semakin terpinggirkan dalam peradaban yang didominasi oleh laki-laki.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Penasehat Pimpinan Pusat Jamiyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighah (JPPPM) Nawal Arafah Yasin, M.S.I,saat menjadi pembicara dalam Talkshow Gebyar Ramadan.Sabtu 22 Maret 2025

BACA JUGA:Istri Wagub Jateng Terpilih, Ning Nawal, Luncurkan Buku Pesantren Anti Bullying dan Kekerasan Seksual

Talk show yang berlangsung secara Webinar bertajuk "Perempuan Pesantren: Pilar Perubahan dalam Membangun Generasi Emas", diikuti oleh sekitar seratus anggota JPPPM dari berbagai wilayah, termasuk luar negeri.

Sebagai contoh, Ning Nawal menyebut Sayyidah Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai perempuan cerdas dengan hafalan yang kuat. 

Aisyah bahkan memiliki banyak murid laki-laki dan menjadi rujukan bagi para ulama dari kalangan sahabat Nabi.

"Bukan hanya Aisyah, istri Nabi lainnya seperti Hafsah dan Ummu Salamah juga dikenal sebagai ulama perempuan dengan banyak murid laki-laki," ujarnya.

BACA JUGA:Ratusan Santri Lansia Ikuti Pesantren Ramadhan di Masjid Agung Demak, Usia Termuda 57 Tahun

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah itu menyoroti bagaimana perkembangan zaman telah mengubah peran perempuan dalam peradaban. 

Perempuan banyak dipinggirkan dari ruang publik, dibatasi hanya dalam lingkup rumah tangga.

"Perempuan hanya diajarkan membaca dan menulis, serta belajar tentang haid dan nifas, sementara akses terhadap ilmu kepemimpinan, politik, dan budaya justru dijauhkan," terang Ning Nawal, yang saat ini tengah menempuh program Doktor Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

BACA JUGA:Kunjungi Lapas Perempuan Semarang, Ketua TP PKK Jateng: Jadikan Tempat ini untuk Membuat Mental Lebih Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: