Sementara Ratusan Warga RW V Nogosari Bugel Lega, Penghubung ke Jalan Patimura Segera Dicor

Sementara Ratusan Warga RW V Nogosari Bugel Lega, Penghubung ke Jalan Patimura Segera Dicor

AUDIENSI : Usai Audensi Komisi C DPRD Salatiga dengan perwakilan warga RW V Nogosari Bugel Kota Salatiga di Gedung DPRD Salatiga, Senin 17 Februari 2025. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Sebanyak 240 Kepala Keluarga (KK) di RW V, Nogosari, Kelurahan Bugel, Salatiga sementara ini mengaku lega.

Pasalnya, hasil audensi dengan Komisi C DPRD Salatiga diputuskan jalan penghubung RW V ke Jalan protokol Patimura, Salatiga, segera di perbaiki dengan cara dicor sementara.

"Ya untuk sementara kami lega, karena setelah sekian lama cukup terisolir sejak ada perencanaan pembangunan Exit Tol Pattimura, namun belum juga dikerjakan atau sekitar dua tahun terakhir," kata Ketua RW V Nogosari Kelurahan Bugel Wahyudi, usai mengikuti audiensi dengan anggota DPRD Salatiga Komisi C, Salatiga, Senin 17 Februari 2025.

Meski pun selama hampir dua tahun terakhir ini warga RW V Nogosari Bugel, Salatiga masih bisa beraktivitaslah tapi sangat terbatas. 

BACA JUGA: Dirikan Lapak Tanpa Izin di Pasar Raya Dugderan, Disdag Kota Semarang akan Cari Solusi Terbaik

BACA JUGA: Program MBG Kota Pekalongan Dimulai, 6.000 Pelajar Terima Makanan Bergizi Gratis

Bahkan tak sedikit korban jiwa akibat jalan sepanjang kurang lebih 1 Km itu rusak parah akibat hilir mudik truk proyek TWSS tapi tidak ada pertanggungjawaban dari pihak pelaksana (proyek TWSS)

"Kekhawatiran kami sebenarnya terkait penggantian jalan yang rusak. Sementara ini kami dari RW V sudah lega paparah dari Dinas difasilitasi oleh Komisi C DPRD Salatiga mau memperbaiki kondisi jalan yang rusak, itu adalah tuntutan utama kami," akuny.

Meski pun harus menunggu terkait anggaran untuk bisa diperbaiki secara permanen dengan diaspal, paling tidak ratusan warga RW V Nogosari Bugel mendapatkan jawaban atas tuntutan hak baik itu ekonomi, sosial dan budaya seperti tertuang dalam satu lembar ketika mendatangi Gedung DPRD Salatiga. 

BACA JUGA: DLH Kabupaten Tegal Bekali Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup TPAS Penujah

BACA JUGA: MAN Salatiga Sepakat Pemutihan, 390 Ijazah Siswa Sejak 2011 Bisa Diambil Gratis

Tuntutan itu yakni, pertama terealisasinya Jalan Tembus RW 5 Nogosari menuju Jalan Pattimura sesuai yang telah disosialisasikan pada waktu sebelum pengerjaan TWSS, kedua sebelum terealisasinya Jalan pengganti RW 5 Nogosari menuju Jalan Pattimura mohon jalan yang lama jangan ditutup dan segera diperbaiki mengingat jalan tersebut sangat vital untuk menunjang ekonomi pendidikan sosial dan budaya dan ketiga adalah menolak dengan jalan alternatif yang melewati Perkebunan karet dikarenakan tidak menjamin situasi keamanan dan keselamatan, dari segi ekonomi menambah beban warga RW 5 Nogosari mengingat jalur transportasi lebih jauh, wilayah RW 5 Nogosari akan menjadi daerah yang terisolasi serta menolak jalan alternatif dijadikan Jalan Utama.

"Yang jelas kami menangih jika tidak direalisasikan  dan kami menunggu dalam dua minggu. jika tidak direalisasi 'ya' kami akan demo," sebut Wahyudi. 

BACA JUGA: Dilaporkan Istri Sendiri, Suami di Blotongan Salatiga Ditangkap di Rumahnya Usai Perdaya Anak Tiri

BACA JUGA: Hari Bhakti Rimbawan, PLTU Batang Tanam Pohon Langka di Area Reforestasi

Sebelumnya, audiensi perwakilan RW V Nogosari Bugel, Kota Salatiga diterima hampir seluruh anggota Komisi C DPRD Salatiga.

Audiensi dipimpin sendiri Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit. Tak berselang lama, audiensi berganti pimpinan yakni Alexander Joko S Budiyono dari Fraksi PDIP.

Terlihat pula, Eko Purnomo (Fraksi PKB), Latif Nahari (Fraksi PKS), Nono Rahono (Fraksi PKS), serta Antonius Dohan Kuswirasetiawan (Fraksi Demokrat). 

BACA JUGA: Meriah, Warga Bandarharjo Berebut Sayuran dalam Tradisi Sambut Ramadhan

BACA JUGA: Inovasi Manajemen Nyeri Komplementer Puskesmas Slerok Resmi Dilaunching

Kepada wartawan, Alexander Joko S Budiyono dari Fraksi PDIP menyampaikan jika Komisi C kesepakatan untuk untuk mengusulkan anggaran di perubahan sebesar Rp20 miliaran.

"Ini kan terkait kegiatan proyek TWSS, sudah ada perencanaan. Tapi wraha menghendaki jalan dulu dibangun, nanti kalau mau itu mau dilanjutkan monggo. Yang penting warga tidak resah. Jadi solusinya tadi dari kami mengusulkan anggaran di perubahan sebesar Rp20 miliaran untuk pembangunan jalan bagi warga," sebut Eko.

Audiensi ini turut dihadiri sejumlah dinas terkait diantara Kepala DPUPR Ir. Syahdhani Onang Prastowo,  Kepala Bappeda Kota Salatiga Agung Hendratmiko, dan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga Nugi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: