Hari Bhakti Rimbawan, PLTU Batang Tanam Pohon Langka di Area Reforestasi

BATANG, diswayjateng.id – Dalam rangka menyambut Hari Bhakti Rimbawan, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) bekerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV (CDK IV) Pekalongan Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya konservasi tanaman langka. 

Sebanyak 30 pohon Plalar (Dipterocarpus gracilis) ditanam di area reforestasi PLTU Batang.

Kepala CDK IV, Gunawan, menyampaikan bahwa pohon Plalar yang ditanam memiliki nama spesies Dipterocarpus gracilis, merupakan tanaman langka yang tersebar di Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang dapat ditemui di Cagar Alam Ulo Lanang Kecubung dan sekitarnya. 

Nama pohon Plalar ini memiliki kemiripan dengan bukit mlalar yang berada di wilayah PLTU Batang. 

BACA JUGA: Jelang Natal, BPI Beri Tambahan Modal untuk Usaha Eks-Pekerja Konstruksi PLTU Batang

BACA JUGA:BEST Class BPI Ajak Pemenang Lomba Fotografi SMA di Batang Lihat Teknologi USC PLTU

"Sehingga kami bersama BPI ingin mengembalikan tanaman yang kemungkinan pernah tumbuh di wilayah ini," katanya, Minggu 16 Februari 2025.

Selain itu, kegiatan penanaman ini juga dalam rangka menyambut Hari Bhakti Rimbawan. 

Ia menyebut ingin kembali membangun hutan mengingat banyaknya deforestasi yang terjadi. 

"Kami melihat bahwa mengembalikan hutan di area reforestasi PLTU juga memiliki fungsi yang tertinggi yaitu fungsi konservasi karena dapat melindungi keanekaragaman hayati,” kata Gunawan.

BACA JUGA: Inovasi Lanskap Hukum, PLTU Batang Sabet Penghargaan Indonesian In-House Counsel Award 2024

BACA JUGA: BPI Ajak 50 Siswa SMAN 1 Subah Keliling Lihat Operasional PLTU Batang

Berdasarkan beberapa referensi hasil penelitian, Dipterocarpus gracilis atau yang biasa disebut pohon plalar oleh masyarakat lokal adalah pohon besar yang tumbuh dengan diameter 100-150 cm dan mencapai ketinggian 50 meter. 

Pohon plalar yang diperkirakan akan tumbuh 1,6 meter per tahunnya dapat ditemukan di hutan dataran rendah yang selalu hijau, hutan semi-hijau, dan hutan hujan tropis musiman kering, tanah dengan drainase baik, lembah, lereng bukit, atau punggung bukit.

Sumber: