Inovasi Manajemen Nyeri Komplementer Puskesmas Slerok Resmi Dilaunching
PENYERAHAN TUMPENG - Pj Wali Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono menyerahkan potongan tumpeng peresmian inovasi kepada Kepala Puskesmas Slerok dr Emy Haryati.Foto:K Anam S/diswayjateng.id--
TEGAL, diswayjateng.id - Inovasi tiada henti dilakukan Puskesmas Slerok. Setelah, menghadirkan Persalinan Ekslusif dan Konsultasi Jiwa, Puskesmas yang beralamat di Jalan Kresna, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, meluncurkan Inovasi terbarunya. Yaitu, Manajemen Nyeri Komplementer Kesehatan Tradisional dan Pengembangan.
Inovasi tersebut resmi dilaunching oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono, dihadiri Pj Sekretaris Daerah Kota Tegal Sartono Eko Saputro, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Ratna Edy Suripno, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal Chohari, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat, Lurah, Forkopimcam, Kepala Puskesmas, dan undangan lainnya.
Pj Wali Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dihadirkan Puskesmas Slerok. Inovasi Manajemen Nyeri Komplementer merupakan sebuah pelayanan kesehatan alternatif kepada masyarakat, khususnya dengan menggunakan metode akupuntur dan akupresur. Sehingga, masyarakat tidak selalu bergantung pada konsumsi obat.
Inovasi tersebut, lanjut Pj Wali Kota, diharapkan dapat terus dikembangkan, termasuk dalam memberikan pelayanan Cek Kesehatan Gratis yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. “Saya mohon Pak Kepala Dinkes dan Ibu Kepala Puskesmas agar didorong masyarakat untuk semakin banyak memanfaatkan,” pesan Pj Wali Kota.
BACA JUGA:Jateng Siapkan 881 Puskesmas untuk Dukung Program Kesehatan Gratis
BACA JUGA:Seluruh Puskesmas di Solo Gelar Pemeriksaan Gratis bagi Warga yang Berulang Tahun
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal M Zaenal Abidin mengatakan, tujuan inovasi Manajemen Nyeri Komplementer Kesehatan Tradisional dan Pengembangan ini adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat dalam penanganan nyeri. Selain itu, meningkatkan keberhasilan penanganan nyeri melalui pendekatan komplementer.
“Serta melestarikan dan mengembangkan pengobatan tradisional, khususnya dalam penanganan nyeri,” imbuh Zaenal.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Slerok dr Emy Haryati menerangkan, Manajemen Nyeri Komplementer memberikan pelayanan yang menggabungkan dari terapi akupuntur atau akupresur dengan terapi herbal, menjadi pendamping terapi pilihan bagi pasien nyeri, menjaga kesehatan bagi pasien prolanis, menjaga kesehatan metebolisme tubuh secara umum.
Selain itu, melestarikan tanaman obat keluarga dan herbal sebagai bagian dari terapi tradisional Indonesia. “Manajemen Nyeri menjadi pilihan yang bermakna bagi penderita nyeri yang berdampingan dengan terapi medis atau obat herbal menjadi pilihan terapi untuk meningkatkan kualitas hidup bagi lansia dan pasien prolanis,” ujar dr Emy.
BACA JUGA:Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki: Rp5,5 Miliar untuk Puskesmas Limpung yang Baru
BACA JUGA:Diterjang Puting Beliung, Puskesmas Tarub Kabupaten Tegal Ambruk
Puskesmas Slerok mengajak masyarakat memanfaatkan inovasi yang telah dihadirkan. Informasi pelayanan dapat menghubungi call center yang tersedia di +6282137581930.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: