PMK Meradang, Penutupan Pasar Hewan Sragen Kembali Diperpanjang

Kondisi pasar hewan sumberlawang sragen yang tutup akibat penyebaran pmk--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Pemerintah Kabupaten Sragen memutuskan untuk memperpanjang penutupan pasar hewan di wilayah setempat dampak dari penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku). Perpanjangan penutupan dilakukan hingga dua pekan kedepan.
Perihal perpanjangan penutupan lima pasar hewan itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan (DKP3) Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Jumat (31/1/2025) siang.
"Melihat kondisi di lapangan, saat ini penutupan pasar hewan diperpanjang sampai pertengahan Pebruari atau 2 kali hari pasaran (pahing)," kata Eka Rini Mumpuni melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya Pemkab Sragen mengambil kebijakan menutup lima pasar hewan di Sragen selama dua pekan terhitung mulai Kamis 16 sampai 31 Januari 2025. "Penutupan ini dilakukan sebagai antisipasi penularan semakin luas," ucap Eka Rini.
BACA JUGA: Penanganan PMK Melemah, Peternak Mengadu ke DPRD Sragen
BACA JUGA: PMK Sudah Menggila, Pasar Hewan Baru Tutup Besok
Dia mengatakan pasar hewan di Sragen ditutup untuk menekan penularan PMK. Penutupan dilakukan lantaran kondisi pasar hewan itu juga sepi sejak maraknya kasus PMK.
"Ada dua pasar hewan besar, yakni di Sumberlawang dan Nglangon Sragen serta tiga pasar kambing, yakni di Sukodono, Tanon, dan Sambirejo. Semua ditutup," ucapnya.
Dia mengatakan penutupan pasar hewan secara sementara menjadi solusi untuk pencegahan PMK. Selama penutupan, pasar hewan disemprot dengan disinfektan secara berkala.
"Selama penutupan, akan ada petugas yang melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala."
Jika situasi dan kondisi PMK di Sragen mulai menunjukkan situasi membaik, maka pasar hewan akan buka diawal bulan Februari.
Eka Rini juga mengimbau kepada para peternak untuk aktif memperhatikan ternaknya masing-masing. Dia meminta kepada peternak agar tidak tergantung pada petugas peternakan tetapi para peternak sendiri juga aktif melakukan penanganan.
Menurut Eka Dinas telah menyalurkan bantuan desinfektan kepada para peternak untuk penyemprotan mandiri dan juga melakukan pengobatan secara berkala.
"Kebersihan kandang dijaga, penyemprotan disinfektan rutin pada kaki sapi dan penyemprotan obat kumur pada mulutnya. Sapi-sapi yang sakit itu disuapi, jangan dibiarkan. Ternak diberikan dengan makanan hijau, seperti rumput, Peternak sudah paham hal itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: