Isu Dugaan Macan Hilang di Semarang Zoo, Manajemen Serahkan Penjelasan ke RUPS

Isu Dugaan Macan Hilang di Semarang Zoo, Manajemen Serahkan Penjelasan ke RUPS

Suasana pengunjung Semarang zoo yang mendatangi tempat hiburan bagi warga kota Semarang kamis 2 Januari 2025-Istimewa/ Umar Dani -

SEMARANG, Diswayjateng.com — Manajemen Semarang Zoo angkat bicara menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait dugaan hilangnya sejumlah macan dari kebun binatang milik BUMD Pemerintah Kota Semarang tersebut. 

Namun, pihak pengelola masih memilih menahan diri dan menunggu keputusan resmi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Isu tersebut ramai diperbincangkan setelah muncul narasi di media sosial yang menyebut jumlah macan di Semarang Zoo kini hanya tersisa empat ekor, bahkan dikaitkan dengan dugaan penjualan satwa oleh pihak tak bertanggung jawab. 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Semarang Zoo, Swandito Widyotomo, mengatakan seluruh data dan informasi terkait kondisi satwa telah disampaikan kepada Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Manajemen, kata dia, masih menunggu arahan lebih lanjut. 

BACA JUGA:Isu Macan Dijual, Disbudpar Lepas Tangan soal Operasional Semarang Zoo

“Semua data sudah kami laporkan kepada Ibu Wali Kota. Untuk pernyataan resmi selanjutnya, kami menunggu pelaksanaan RUPS,” ujarnya saat dikonfirmasi Diswayjateng.id, Senin,  15 Desember 2025. 

Swandito menegaskan bahwa informasi yang menyebut jumlah macan di Semarang Zoo hanya empat ekor tidak sesuai dengan fakta. Meski demikian, ia belum bersedia memberikan penjelasan lebih rinci sebelum ada keputusan dalam RUPS. 

“Jumlahnya tidak seperti yang ramai diberitakan. Untuk saat ini, kami belum bisa menyampaikan banyak hal,” tambahnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Arya Setyo Novanto, mengaku belum memperoleh informasi pasti terkait kebenaran kabar berkurangnya jumlah macan tersebut. Namun, ia menyebut isu itu perlu mendapat perhatian serius apabila terbukti benar.

“Kalau memang benar terjadi, tentu sangat disayangkan. Ini perlu diklarifikasi secara terbuka,” katanya.

Arya menyampaikan pihaknya akan mendorong pembahasan isu tersebut dalam rapat internal Komisi D. Selain itu, DPRD juga berencana memanggil manajemen Semarang Zoo untuk membahas kesiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.

“Semarang Zoo merupakan aset wisata milik Pemkot yang berkontribusi terhadap PAD. Kami akan undang manajemen untuk duduk bersama dan menjelaskan kondisinya,” ujarnya.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Samsul Bahri, menegaskan bahwa pengelolaan operasional Semarang Zoo sepenuhnya berada di bawah kewenangan BUMD, sehingga bukan menjadi ranah langsung dinasnya.

“Urusan operasional itu sudah menjadi tanggung jawab BUMD, bukan di kami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: