Apa saja Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Otak? Berikut 4 Penjelasan Mengenai Manfaat dari Berpuasa

Hormon lapar, ghrelin, yang diproduksi oleh lambung saat perut kosong, memiliki peran dalam merangsang proses autofagi di otak. 

BACA JUGA:Inilah Manfaat Puasa untuk Kesehatan dari Segi Islam, Salah Satunya untuk Membuka Pintu Surga

Autofagi membantu dalam penghancuran sel-sel lama yang tidak lagi berfungsi optimal, sehingga otak dapat menghasilkan sel-sel baru yang lebih sehat dan bertenaga. Proses ini membantu dalam penghancuran sel-sel lama yang tidak lagi berfungsi optimal, sehingga otak dapat menghasilkan sel-sel baru yang lebih berkualitas. Tak heran jika salah satu manfaat puasa untuk kesehatan otak.

4. Mencegah Penyakit Alzheimer

Kombinasi dari perbaikan sel otak, regenerasi sel baru, dan peningkatan fungsi otak secara keseluruhan dapat memiliki dampak positif dalam mencegah penyakit Alzheimer. 

Penyakit ini sering kali terjadi karena kerusakan dan penumpukan sel-sel otak yang tidak berfungsi dengan baik. Dengan melakukan puasa secara teratur, tubuh memiliki kesempatan untuk secara alami membersihkan dan memperbarui sel-sel otak, mengurangi risiko terjadinya penyakit Alzheimer.

5. Meningkatkan Fungsi Otak

Puasa juga telah terbukti meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan. Perubahan sumber energi yang terjadi selama puasa, seperti penggunaan lemak sebagai keton, dapat meningkatkan kemampuan otak dalam mengirimkan sinyal-sinyal penting. 

Selain itu, kombinasi antara puasa dan olahraga juga dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron, meningkatkan energi seluler otak. 

Hal ini juga didukung oleh peningkatan jumlah protein BDNF, yang berperan penting dalam meningkatkan fungsi otak yang meliputi daya ingat, pembelajaran, dan motivasi.Jadi, tidak hanya menjalankan ibadah, puasa juga membawa sejumlah khasiat yang luar biasa terutama manfaat puasa bagi kesehatan otak.

 Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang dampak puasa atau masalah kesehatan lainnya, selalu bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang kompeten. 

Ini akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana puasa dapat memengaruhi tubuh Anda secara keseluruhan(*)

Sumber: