Bendungan Jlantah Siap Topang Swasembada Pangan, Anggota DPR RI Dorong Realisasi Anggaran 2026

Bendungan Jlantah Siap Topang Swasembada Pangan, Anggota DPR RI Dorong Realisasi Anggaran 2026

Anggota DPR RI, Sriyanto Saputro saat meninjau waduk jelantah karanganyar--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

KARANGANYAR, diswayjateng.idBendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar menjadi harapan besar untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional. Potensi pengairan 1.500 hektare diharapkan jadi pendukung pertanian. 

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sriyanto Saputro, disela - sela kegiatan belanja masalah mengungkapkan bahwa infrastruktur ini mampu menopang pengairan 1.000 hingga 1.500 hektar lahan sawah. Lantas dengan penambahan lahan, potensi penambahan hingga 600 hektar lagi. Tak hanya itu, bendungan ini juga menjamin ketersediaan air baku sebanyak 150 liter per detik.

“Bendungan Jlantah ini menunjang pengairan di Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, dan Jumapolo. Belum lagi dampaknya untuk sektor wisata di Karanganyar,” ujar Sriyanto.

Politisi Gerindra ini menegaskan, bendungan yang saat ini sudah siap beroperasi dengan daya tampung sudah mencapai 101 persen. Hal itu siap dimaksimalkan untuk kesejahteraan petani dan ketahanan pangan.

Menurut Sriyanto, tugasnya kini adalah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) untuk membantu Bupati Karanganyar menggenjot proyek irigasi pendukung. 

“Sudah ada Inpres Irigasi Nomor 2 Tahun 2025. Kita akan kebut supaya petani lebih sejahtera dan swasembada pangan tercapai,” tegasnya.

Saat ini, anggaran irigasi masih dalam tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED). Sriyanto berharap pembahasan anggaran bisa rampung untuk tahun anggaran 2026. “Mudah-mudahan 2026 sudah ada alokasi anggaran. Perkiraan sementara sekitar Rp130 miliar, tapi detailnya belum final,” jelasnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki Bendungan Jlantah, Sriyanto optimistis proyek ini akan segera terealisasi. “Ini bukan cuma soal irigasi, tapi juga memperkuat ekonomi lokal dan daya tarik wisata Karanganyar. Kami akan kawal terus,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: