Dermawan Shintya Bantu Aan Diniyati yang Dorong Kursi Roda Suami ke Rumah Sakit

Dermawan Shintya Bantu Aan Diniyati yang Dorong Kursi Roda Suami ke Rumah Sakit

Pengusaha migas asal Brebes Shintya Sandra K menjenguk keluarga Aan Diniyati. --

"Saat ini masih tercatat sebagai penerima bantuan dari BLT DD, sebelumnya dapat DI PKH," tandasnya.

Kisah Kesabaran Aan Diniyati

Ketegaran Aan Diniyati, 40, yang dengan sabar mengantarkan suaminya untuk cuci darah ke rumah sakit ini bikin terenyuh. 

Lantaran kondisi ekonomi, Aan dengan ketegarannya rela mendorong suaminya dari atas kursi roda dari rumahnya di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jateng ini menuju RS Bhakti Asih Brebes.

Aksinya berjalan kaki sambil mendorong kursi roda itu membuat warga merasa haru. Bahkan beberapa warga sempat mengambil gambar foto dan video perjuangan suami istri di tengah rintik hujan gerimis. 

Suami Cuci Darah Seminggu 2 Kali

Suami dari Aan, bernama Nurohman, 56. Oleh dokter ia diharuskan untuk cuci darah seminggu 2 kali.

Selama itu, Aan rela mengantarkan suami ke RS Bhakti Asih Brebes dengan berjalan kaki mendorong kursi roda dari rumahnya di RT 05 RW 01 Desa Kertabesuki Kecamatan Wanasari.

Suaminya terpaksa harus cuci darah dua kali dalam seminggu, yakni setiap hari Rabu dan Sabtu. Hal itu terpaksa dia lakukan setelah suaminya mengalami gagal ginjal beberapa tahun yang lalu. 

Karena kondisi suaminya yang lemah, Aan harus mendorongnya di atas kursi roda setiap kali berobat. Hal itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu selama sang suami rutin cuci darah.

Aan seperti tak ada beban untuk melayani kebutuhan suami. Bahkan mereka kerap menghabiskan waktu berdua di rumah sakit.

Aan mengisahkan jika sebelum menikah, sang suami sudah menderita kecing manis. Kemudian mulai rutin cuci darah itu sejak kakinya bengkak pada 2016 lalu.

"Mulai rutin cuci darah itu pada 2016 lalu. Dokter waktu itu menyarankan untuk cuci darah, hingga sekarang," ungkapnya.

Aan menjelaskan, awal sang suami menjalankan cuci darah dua kali dalam seminggu. Namun, pada 2018 lalu kondisi sang suami sempat stabil dan kontrol cuci darah sekali dalam seminggu.

"Pada 2019 lalu, suami ngedrop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam seminggu lagi hingga sekarang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: