Dua Lansia Tinggal di Rumah Lapuk, Roboh dan Ditopang Bambu

Dua Lansia Tinggal di Rumah Lapuk, Roboh dan Ditopang Bambu

Shintya Sandra Kusuma, pengusaha muda menengok kondisi rumah lansia yang roboh di Sesa Tegongan Tanjung Brebes --

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Sotiyah (67) dan Sarinah (65) dibuat kaget saat rumahnya tiba-tiba ambruk.

Selepas Magrib, pasangan lansia kakak beradik di Kabupaten Brebes dikagetkan dengan suara gemuruh di rumahnya. Saat tengah duduk di teras kaget saat bagian samping rumahnya ambruk.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat petang (26/5). Kedua lansia ini mendiami rumahnya yang sudah lapuk di RT 02 RW 02 Desa Tegongan Kecamatan Tanjung. 

Saat itu, warga setempat langsung membantu membersihkan rumah yang ditinggali kedua lansia itu. Kondisi rumah itu kini ditopang dengan sejumlah bambu agar tidak kembali roboh yang lebih parah. Sementara di kedua kamar rumah itu masih berserakan puing-puing rumah. Sotiyah dan Sarinah pun terpaksa tidur di emperan rumah. 

Sarinah menuturkan, dirinya hanya tinggal berdua dengan kakaknya yang tunanetra. Keduanya sudah tidak bersuami. Sementara anak-anaknya telah berumah tangga dan tinggal di rumah kontrakan.

Sebelum roboh, tembok samping rumahnya sudah ditopang sejumlah bambu panjang. Sedangkan setelah roboh, topangan bambu ditambah agar atap rumahnya tidak ikut roboh. 

"Robohnya habis Magrib. Alhamdulillah saat itu saya dan kakak saya sedang berada di luar rumah. Awalnya ada suara gemuruh terus langsung brak," kata Sarinah, Minggu (28/5).

Kepala Desa Tegongan, Susin mengatakan, pihaknya sudah mengetahui ada rumah warganya yang ambruk. Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinperwaskim) Brebes. Petugas Dinperwaskim pun sudah melakukan survei rumah yang ditinggali kedua janda lansia tersebut. 

"Rencananya besok Dinperwaskim mau kirim material ke sini untuk memperbaiki rumah Ibu Sarinah. Rumah Ibu Sarinah memang sudah lapuk dan sudah diusulkan sebagai penerima bantuan RTLH Dana Desa tahun 2024," ungkap Susin. 

Dia menuturkan, untuk penanganan sementara rumah Sarinah, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinperwaskim Brebes dan akan segera dilakukan penanganan. Ia menyebut, di desanya ada sekitar 126 rumah tidak layak huni yang harus segera ditangani. Namun dari Dana Desa hanya bisa menganggarkan perbaikan RTLH dua unit rumah per tahunnya. 

"Desa hanya bisa menganggarkan dua unit RTLH setiap tahunnya. Kami juga terus berupaya mencari anggaran baik ke pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pemerintah pusat, agar bisa membantu menangani RTLH di desa kami," tandasnya.

Shintya Pengusaha Muda Brebes Ulur Bantuan

Sementara itu, pengusaha muda asal Brebes, Shintya Sandra Kusuma mendatangi lokasi dan bersedia memberikan bantuan terhadap korban.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi keluarga lansia ini lamtaran harus tinggal di rumah lapuk yang tidak layak huni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: