BGN Sebut Brebes Masih Kekurangan Dapur MBG dan Tidak Ada Tumpang Tindih ‎

BGN Sebut Brebes Masih Kekurangan Dapur MBG dan Tidak Ada Tumpang Tindih  ‎

MENYAMPAIKAN - Koordinator Wilayah BGN Brebes Arya Dewa Nugroho menyampaikan kondisi dapur SPPG di Brebes. Foto: Eko Fidiyanto/diswayjateng.id ‎--

BREBES, diswayjateng.id - Terkait pernyataan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Kepala BGN Dadan Hindayana di gedung DPR RI. Yahya menyebut keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Polri banyak menimbulkan masalah.

‎Dalam rapat kerja tersebut, Yahya menjelaskan, bahwa banyak ditemukan SPPG yang diminta pindah oleh polisi. Padahal SPPG tersebut, sudah terlebih dulu bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan MBG kepada penerima manfaat di sekolah-sekolah.

‎Salah satunya yang melaporkan ke pihak DPR, terjadi di dua kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Brebes. Menyikapi soal adanya tudingan penyerobotan atau tumpang tindih soal SPPG yang menyalurkan MBG ke sekolah-sekolah, ditanggapi Kordinator Wilayah (Korwil) BGN Kabupaten Brebes,  Arya Dewa Nugroho.

‎Saat dikonfirmasi awak media, Arya menjelaskan, untuk operasional BGN di wilayah Kabupaten Brebes, berjalan lancar dan tidak ada masalah antar SPPG yang ada. Apalagi pembagian penerima manfaat di sekolah sekolah yang mengatur adalah pihaknya bukan dari pengelola SPPG.

BACA JUGA:SPPG Diharap Memasak dengan Penuh Ketulusan ‎

BACA JUGA:SPPG Polres Pemalang Periksa Ketat MBG Sebelum Didistribusikan

‎"Mohon maaf di Kabupaten Brebes, tidak pernah terjadi seperti apa yang disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Di Brebes selama ini berjalan kondusif dan mendapatkan dukungan dari semua OPD di Pemkab Brebes, sehingga pelaksanaannya aman terkendali," kata Arya, Kamis (13/11/2025).

‎Soal adanya kabar penyerobotan, sehingga terjadi peralihan dapur MBG ke penerima manfaat, menurut Arya tidak benar. Apalagi penerima manfaat yakni para siswa di sekolah-sekolah sudah terdata.

‎"Tidak ada peralihan penerima manfaat antar SPPG di Brebes. Semua sudah terdata di aplikasi yang dimiliki pihak BGN terkait penyaluran," jelas Arya.

‎Korwil BGN Brebes menurutnya sudah menentukan sekolah-sekolah penerima manfaat melalui kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU). Dan bila ada SPPG baru yang mau running, ke depannya akan ada kordinasi antar SPPG yang difasilitasi oleh BGN.

BACA JUGA:Dukung Generasi Emas 2045, Polres Tegal Gelar Kesepakatan SPPG ‎

BACA JUGA:SPPG Polres Pemalang Periksa Ketat MBG Sebelum Didistribusikan

‎"Sehingga nantinya tidak akan terjadi tumpang tindih antar SPPG yang menyalurkan MBG ke sekolah-sekolah. Apalagi sudah ada regulasi di juknis penyaluran melalui sekolah-sekolah terdekat. Sekolah-sekolah harus dilayani SPPG terdekat dan juga jaraknya maksimal 6 kilometer atau tidak boleh lebih dari 10 menit," ungkap Arya.

‎Data yang diperoleh dari Korwil BGN Brebes, kebutuhan SPPG di Kabupaten Brebes mencapai 172 SPPG. Sementara SPPG yang sudah terdaftar  102 SPPG dan yang baru beroperasi baru 65 SPPG per hari ini. Kendala bagi yang sudah terdaftar, namun belum beroperasi dikarenakan regulasi terbaru SPPG baru, harus memiliki sertifikat layak izin sanitasi yang dikeluarkan oleh Dinkes setempat.

‎"Kebutuhan SPPG di Brebes masih besar, dikarenakan saat ini dari 65 SPPG yang sudah beroperasi baru mampu memberikan MBG ke190 ribuan penerima manfaat. Padahal penerima manfaat di Brebes mencapai kisaran 500 hingga 600 ribu penerima manfaat," beber Arya.

‎Terpisah, Kepala SD Negeri Gandasuli 02 Kecamatan Brebes Sucipto mengatakan, bahwa sekolahnya mulai menerima MBG dari yayasan Kemala Bhayangkari Polres Brebes, sejak tanggal 03 November 2025 lalu.

BACA JUGA:Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI

‎Saat pertamakali menerima MBG dari Polres Brebes, ungkap Sucipto tidak ada paksaan. Bahkan, selama ini dari 370 siswa penerima manfaat merasa senang dikarenakan makanannya yang diterima bagus dan siswanya selalu menghabiskannya.

‎"Alhamdulillah kami pihak sekolah merasa terbantu karena anak-anak sangat merespon baik makanan MBG yang didapatkannya. Anak-anak selalu menghabiskan makanan bergizi gratis yang dibagikan," kata Sucipto.

‎Sementara salah seorang siswi kelas IX SMP Negeri 2 Brebes Aininah mengatakan, kehadiran program MBG menjadi hal yang sangat dinantikan. Selain membantu kebutuhan gizi harian, program ini juga memberi dampak ekonomi yang langsung terasa.

‎“Senang banget, makannya enak dan bergizi. Jadi lebih semangat sekolah. Apalagi menunya bervariasi yang banyak disukai temen-temen disini,” kata Aininah.

‎Bahkan, semenjak ada MBG dari Polres Brebes. Uang jajan bisa ngirit untuk jajan di kantin maupun di luar pas pulang sekolah. Bisa berhemat karena menu yang disajikan sesuai selera. “Alhamdulillah sekarang jarang jajan dan uang saku bisa ditabung untuk keperluan lainnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: