Gangguan Kesenangan
Catatan DIS'Way Jateng --
baba kumasafii: Memang memviralkan sesuatu adalah senjata terakhir rakyat kecil. Senjata mematikan bagi pejabat. Pun ditakuti aparat. Tapi disukai pengacara. Rejeki memang datang dari arah yang tak disangka2.
Jimmy Marta: 'Kalau melihat polisi melakukan tindak pidana lapor nya ke polisi juga, mana bisa'. Saya tertarik dg kalimat alvin lim ini. Tepatnya, timbul pertanyaan, ' lha..kemana lagi...?'. Selama ini yg serba polisi itu spt 'tidak jadi persoalan' . Apakah alvin punya usul perlu lembaga lain?. Ia kan lama di amerika. Mungkin ia melihat pd kasus polisi vs polisi harus diselesaikan lembaga lain..! Di kita sebenarnya ada lembaga yg berfungsi sbg pengawas kerja kepolisian. Tapi siapa disitu, kerjanya spt apa anda tentu sudah tahu....! Jadi anda jangan sampai salah menyebutnya. Itu kompolnas. Bukan komisi suruhan polisi...
yea aina: Disaat dokter gigi akur dengan pengacara, giginya terawat, sehingga berani "unjuk gigi" demi keadilan. Coba saja kalau dokter gigi lagi ngambek, lalu semua gigi pengacara dicabut, jadilah pengacara ompong tanpa gigi. Tentu tak bisa "unjuk gigi" lagi di pengadilan. Pesannya: jangan bikin dokter gigi ngambek ya..... kwkkw
Denny Herbert: Alvin ini punya channel youtubenya: LQ Law Firm, 3 hari lalu judulnya: FS TERSANGKA, POLRI SARANG MAFIA? Ketajaman kritik terhadap polri membuat dia mau 'diAHOKan' juga oleh oknum2. Banyak kritiknya dia untuk membantu polisi membangun citranya tapi dianggap 'duri' oleh oknum. Contoh kasus Indo Surya yg tidak bisa dituntaskan oleh polisi sehingga diP21kan oleh kejaksaan, sehingga tersangkanya lepas, ini contoh hukum kita dikuasai oleh yg berduit-begitu kira2 menurut pandangan beliau.. dan masih banyak lagi kasus2 lainnya.. tidak hanya polri tapi kejaksaan dll juga dikritik dan diviralkan. Semoga masyarakat mendukung alvin ini terlepas latar belakangnya tapi demi menuju penegakan hukum yg adil.
Agus Suryono: DUA-DUANYA SEBENARNYA BISNIS.. Satunya, kantor pengacara. Memberika jasa dibidang konsultasi dan pembelaan hukum. BERBAYAR. Bisa mahal, bisa murah. Tergantung nego. Satunya lagi, kantor LBH. Juga memberikan jasa di bidang konsultasi dan pembelaan hukum. TIDAK BERBAYAR. Dalam prakteknya, untuk membiayai aktivitas LBH, dananya didapat dari kegiatan sebagai PENGACARA. Istilah kerennya, subsidi silang. Dalam realita, sebenarnya keduanya merupakan SATU KESATUAN BISNIS. Meskipun di dalamnya juga ada idealisme. Karena kalau pintar memilih perkara BESAR dan POPULER yang digratiskan melalui jalur LBH, efek pemberitaannya sebenarnya merupakan IKLAN GRATIS untuk bisnisnya sebagai PENGACARA.. Konon, semakin maju negara, dan semakin demokratis, maka pelan-pelan, profesi pengacara akan menjadikan sebagai profesi paling menghasilkan penghasilan tertinggi..
Juve Zhang: Sebuah ilustrasi mencari pajak yg fantastis bagi Ibu Menkeu SM. Konon dengan modal 200 juta seorang pemain saham Juara , sekelas Suhu. Menjual belikan uangnya dalam kecepatan tinggi, uang yg digunakan itu itu saja modal 200 juta, total hitungan duit yg di jual belikan sebulan menjadi 2000 milyar, nah setiap menjual ada pajak yg di kutip , jadi ada 1000 milyar yg jadi objek pajak dan otomatis di bayarkan PPN dan PPH.semua serba komputer tidak ada kongkalikong jumlah pajak yg dibayar, Padahal modal yg digunakan 200 juta. Sebuah pendapatan pajak bagi negara yg Fantastis. Seharusnya Indonesia akan kebanjiran dana Pajak jika Menkeu nya sedikit "pintar" membangkitkan rakyat gemar main saham daripada main Togel online.
Yuli Triyono: Jadi penasaran ingin tahu, Alvin Lim ini dulu sekolahnya di Ambarawa SD mana. Karena saya SD, SMP dan SMA nya juga di Ambarawa. Meskipun sekarang sudah 32 tahun jadi warga Wonosobo.
Bahtiar HS: Hukum di Indonesia, kata Alvin, ditentukan oleh 3 hal. Kekuasaan, Uang, dan Viralkan (media). Tetapi sebenarnya itu semua tidak akan berpengaruh jika bisa terpenuhi 4 hal: hakim yang baik, jaksa yang baik, polisi yang baik, dan advokat yang baik. Bahkan, kata Maria Taverne, jika keempatnya terpenuhi, maka penegakan hukum tak memerlukan lagi Undang-undang selembar pun.
Rihlatul Ulfa: lagi baca disway sambil sarapan, ealah malah ada iklan mulut kakek2 menganga tanpa gigi. duh gusti, admin disway yg bener aja atuh
Rihlatul Ulfa: untuk kasus aksyena. apakah karena kepolisian saat itu terlalu terburu2 untuk menempatkan kasus tersebut adalah kasus pembunuhan? hingga akhirnya kepolisian terlalu susah untuk bisa membuktikan itu selama bertahun2 lamanya? ingat saat pembunuhan kopi sianida di kasus wayan mirna?dengan tersangka jessica wongso, awal pun keluarga mirna sudah berfikir mungkin ini kematian yg wajar, tapi saat itu kepolisian melalui pak Krisna Murti meyakinkan pihak keluarga Wayan Mirna kalau itu bukan kematian yg wajar,akhirnya walau jasad Mirna sudah di kubur,akhirnya di angkat kembali untuk proses Autopsi.ternyata benar dan selesai,kasus itus ampai membuat saya ke pengadilan jakpus secara langsung dan berfoto dengan hakim Binsar Goultom yg menurut saya paling keren,juga membuat saya mantap masuk ke fakultas ilmu hukum walau sementara hehe. tapi bagaimana kasus aksyena ini? ada surat wasiat(yg bisa saja tulisan tangan di palsukan) tenggelam di danau UI,kalau tidak salah membawa tas berisi batu2. memang agak rumit,apakah kasus aksyena hanya obsesi kepolisian saja saat itu, atau memang benar itu bukan pembunuhan.
Jokosp Sp: Mbak Ulfa koreksi lagi dikit ya : 1. Di awal kalimat wajib dimulai dengan huruf besar 2. wayan mirna, jessica wongso nama orang harusnya ditulis awal nama dengan huruf kapital. Jadinya Wayan Mirna dan Jessica Wongso. 3. Setiap habis koma ( , ) harus ada spasi. 4. Singkatan jakpus, maksudnya Jakarta Pusat ?, bisa disingkat Jak Pus. Terima kasih, salam.
Lukman bin Saleh: Berbuat baik. Mengajak berbuat baik. Itu tidak sulit. Semua kita bisa. Tp mencegah kemunkaran spt yg d lakukan Bung Alvin, tidak semua kita punya nyali. Resikonya besar. Musuh banyak. Siap2 d kucilkan. Maka saya hanya bisa hormat dan kagum dg orng spt Bung Alvin ini. Sy sendiri tidak punya nyali untuk bersikap seperti dia. Pun d dalam skup yg lebih kecil. Ada juga anak muda yg sedang gigih memberantas kemunkaran saat ini. Banyak yg mendukung. Tp tidak sedikit pula yg membenci dan memusuhinya. Namanya Si Rambut Merah. Dia fokus berjuang d bidang yg tdk pernah d sentuh aktivis: perdukunan. Kejahatan yg merajalela d tengah masyarakat kita. D biarkan. Baru kali ini ada yg melawan secara frontal. Maju terus Bung Alvin, maju terus Rambut merah. Mumpung anda punya nyali. Berantas kemunkaran...
yea aina: Kapolri sudah membubarkan satgassus. Apakah cukup hanya dibubarkan saja? Sebuah satuan khusus dalam institusi penegak hukum lho itu, bukan kaleng-kaleng. Publik menanti pengusutan tuntas, atas apa saja yang telah "ditugaskan" sekaligus prestasi satuan tersebut. Semoga pengusutan terhadap satgassus bisa menjawab keluhan Alvin: jika seorang polisi melakukan tindak pidana, lapornya ke polisi juga, masih bisa berlaku. Tanpa kekuatiran bakal selesai hanya di tingkat satgassus saja.
Mirza Mirwan: University of California Berkeley "sekitar satu jam dari San Fransisco"?. Saya yakin Pak DI sudah lupa, karena begitu banyak universitas di Amerika yang pernah beliau kunjungi. Jadinya lupa bahwa meskipun Berkeley berada di seberang Teluk San Fransisco, kota Berkeley cukup dekat dengan San Fransisco. Apalagi ada jembatan di atas teluk itu, The San Fransisco-Oakland Bay Bridge. Lebih dekat ketimbang jarak dari rumah Pak DI yang di Jakarta ke kampus UI Depok. Mongomong pengacara pro bono, saya sangat respek dengan Mr. Anil (Narain) Balchandani dari Red Lion Circle, Singapura, yang membela Mbak Parti Liyani dulu itu. Betapa tidak. Hampir 4 tahun Mr. Anil mendampingi Mbak Parti, sejak pemeriksaan hingga persidangan, 2017-2020, secara cuma-cuma. Padahal Mbak Parti bukan warganegara Singapura. Tetapi, memang, memperoleh keadilan hukum adalah hak setiap orang. Tidak peduli kewarganegaraan, etnis, agama, gender, strata ekonomi, dan afiliasi politiknya. Yang berduit layak ditarik fee atas jasa advokat, yang miskin tetap harus dibela secara gratis. Respek juga untuk Bang Hotman Paris Hutapea yang, melalui puteranya, telah membela Amelia, kasir Alfamart, yang diancam Mariana bersama pengacaranya dengan UU ITE, hingga akhirnya Mariana si pengutil cokelat minta maaf. Horas, Bang!
Macca Madinah: Uang dan kekuasaan, untung sekarang ada jalan sosmed, pem-viral-an, yang bisa berperilaku seperti pedang bermata dua. Semoga Koh Alvin tahan menghadapi cobaan dan gempuran dari berbagai penjuru. Referensi saya soal hukum sejauh ini hanya dari serial barat, ada satu yang bikin hati kecut, di salah satu episode The Good Fight, tentang memo 618. Kecut, karena di negara yang mengaku sangat demokratis, mbah dari mbahnya demokrasi dan harusnya juga masalah hukum, masih terjadi hukum yang melek dengan kekuasaan dan harta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: