Gubernur Luthfi Bentuk Satgas Sampah, Targetkan Jateng Jadi Contoh Nasional

Gubernur Jateng Ahmad Lutfi saat jumpa pers di kantor Gubernur Jateng Selasa 8 April 2025-Umar Dani -
SEMARANG, diswayjateng.id – Kondisi darurat sampah di Jawa Tengah yang kian memprihatinkan mendorong Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membentuk satuan tugas (satgas) pengelolaan sampah.
Langkah ini diambil sebagai upaya percepatan penanganan, menyusul target nasional Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan sampah pada 2029.
“Darurat sampah ini harus segera dituntaskan. Kita tidak bisa menunggu lagi,” tegas Luthfi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasi Kegiatan (POK) di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu 14 Mei 2025
Luthfi menyebut telah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menyusun langkah percepatan.
Satgas pengelolaan sampah akan bekerja lintas sektor dan bergerak cepat, seperti model tim Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan di provinsi ini.
“Saya ingin Jawa Tengah jadi role model nasional. Dalam dua minggu, kita harus punya tim khusus dan model pengelolaan sampah yang bisa diadopsi kabupaten/kota,” ujarnya.
BACA JUGA:Hebat, Bank Sampah di Kudus Layani Tukar Limbah dengan Emas
Satgas ini juga akan menjadi bagian dari persiapan Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah se-Indonesia yang rencananya digelar di Banyumas pada Juni 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Widi Hartanto, menyatakan satgas akan segera dibentuk bersama pemerintah kabupaten/kota.
Beberapa wilayah yang sebelumnya mendapat sanksi administratif dari KLHK juga telah dibina dan menunjukkan kemajuan.
BACA JUGA:Darurat Sampah Pekalongan, Pemkot Siapkan Rp9 Miliar untuk Beli Alat hingga Tambah Tenaga Kebersihan
“Beberapa daerah seperti Karanganyar sudah mulai bergerak, termasuk pembangunan TPA baru dan peningkatan anggaran pengurugan,” jelas Widi.
Jawa Tengah juga mulai menonjol melalui berbagai inovasi pengelolaan sampah, seperti TPST Jeruklegi di Cilacap yang mengolah 150 ton sampah per hari menjadi RDF (Refuse Derived Fuel), serta TPST BLE Banyumas yang memproduksi RDF, paving block, dan maggot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: