DISWAYJATENG, PEMALANG - Sebagian petani di wiayah Petarukan bagian utara terpaksa harus merubah jadwal tanam padi. Padahal prediksi mereka para petani kurang lebih setengah bulan ini sudah tanam padi. Namun hujan yang mereka prediksi bisa terus sampai saat ini, hanya terjadi pada awal bulan Desember saja. Sehingga lahan sawah mereka masih kering dan belum bisa ditanami.
Salah satu petani, Muslim mengatakan, dirinya menabur benih sudah cukup lama, diperkirakan pada sekitar tanggal dua puluh Desember ini akan tanam padi, namun selama kurang lebih setengah bulan lebih terakhir ini tidak turun hujan sehingga lahan semai menjadi kering.
BACA JUGA:Keindahan Pantai Pink Lombok, Eksplorasi Peninggalan Zaman Penjajahan Jepang Sambil Berwisata
"Semai padi kering, sehingga kita menggunakan diesel untuk pengairannya,” katanya.
Dia terpaksa akan mencabut benih padi yang sudah cukup berumur karena sudah terlalu tua sehingga tidak baik untuk ditanya. Benih padi tersebut juga akan digunakan untuk pakan ternak.
"Terpaksa akan saya babat untuk pakan kambing, karena sudah cukup tua ,” ujarnya.
Dia akan mundur untuk menanam padi karena benih yang di semai gagal. Bersama petani lainya yang kebetulan belum tanam akan serentak melakukan tanam padi.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata di Ubud yang Murah, Menikmati Sisi Lain Keindahan Pulau Dewata
"Mudah-mudahan ini tidak terlambat sehingga hama tidak menyerangnya", jelas Muslim.
Petani lainya, Yanto mengatakan, dia juga setiap hari mengunaknan diesel untuk pengairan benih padi yang di semai, pasalnya saat ini sudah jarang sekali turun hujan. Oleh karenanya dari pada semaian padi itu mati maka dia mengunakan pompa air untuk mengambil air dalam tanah.
"Semoga ini membantu dan bisa tanam padi bersama dengan petani lainya,” ucapnya.