Tingkatkan Pangan, Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Menimba Ilmu di Kulon Progo

SLAWI, diswayjateng.id - Pimpinan dan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo.

Kunjungan ini dipimpin Ketua Komisi III Umi Azkiyani dan didampingi jajarannya. Kunjungan bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang peningkatan pangan di Kulon Progo.

"Kami datang ke sini tujuannya untuk menggali ilmu bagaimana meningkatkan dan mempertahankan produksi pangan," kata Umi Azki.

Dalam kesempatan itu, Umi bersama anggotanya tampak berkeliling di kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo. Ada beberapa mesin untuk panen padi atau Combine Harvester yang terparkir di halaman kantor tersebut. Sepertinya, mesin itu merupakan bantuan dari pemerintah untuk petani.

BACA JUGA:Turun ke Bawah, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Terima 7 Usulan dari Warga

BACA JUGA:Ini Rekomendasi Komisi III DPRD Kabupaten Tegal saat Sidak di PT Japfa yang Sebarkan Bau Bangkai

Menurut Umi, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo ini memang memiliki berbagai cara untuk meningkatkan ketahanan pangan. Yaitu meliputi peningkatan produksi pertanian, pengamanan produksi, pendampingan petani, dan pengembangan sumber daya pangan lokal.

Selain itu, Dinas juga aktif dalam program pemerintah pusat seperti gerakan tanam serentak dan Gerakan Pangan Murah. 

Untuk meningkatkan produksi pertanian, di Kulon Progo juga mendapatkan dana bantuan dari APBN Kementerian Pertanian, seperti yang dialokasikan untuk petani bawang merah dan lainnya.

"Di sini juga ada pelatihan dan diseminasi teknologi. Seperti workshop pendampingan kawasan pajale yang bertujuan untuk diseminasi hasil penelitian dan pengkajian Badan Litbang Pertanian," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Rekomendasi Komisi III DPRD Kabupaten Tegal saat Sidak di PT Japfa yang Sebarkan Bau Bangkai

BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Apresiasi Kerja DPUPR

Selain itu, lanjut Azki, juga ada gerakan tanam padi serentak dan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Mereka juga melakukan pendampingan kawasan pajale terhadap para petani. Termasuk juga aktif memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap para petani.

Sumber: