Buka Talk Show Perempuan, Anak dan Perlindungan Hukum, Nina Agustin Usual Diadakan Duta Anti-Bullying

Buka Talk Show Perempuan, Anak dan Perlindungan Hukum, Nina Agustin Usual Diadakan Duta Anti-Bullying

MEMBUKA : Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin saat membuka kegiatan Talk Show "Perempuan, Anak Dan Perlindungan Hukum" di Teater Mini DPRD Salatiga, Selasa 29 April 2025. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin mengusulkan agar Kota Salatiga adakan duta anti-bullying.

"Duta ini boleh dari siapapun yang memang melindungi hak-hak perempuan," kata Nina Agustin saat membuka Talk Show "Perempuan, Anak Dan Perlindungan Hukum" diinisiasi DPRD dan PERISWARA (Persatuan Istri Wakil Rakyat) Kota Salatiga di Teater Mini DPRD Salatiga, Selasa 29 April 2025.

Hadir dalam kegiatan Tokoh Perempuan Salatiga diantaranya Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Hj Satuf Rohul (SR) Hidayah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DP3A) Kota Salatiga, Yuni Ambarwati.

Ada juga mantan istri Wali Kota Salatiga dia periode Titik Kirnaningsih, Ketua IWAPI Kota Salatiga Sri Wahyuni, perwakilan organisasi perempuan di Salatiga lainnya serta narasumber yang menjadi pemateri dalam Talk Show diantaranya Dosen UIN Salatiga sekaligus Konsultan Psikologi Widayati Lestari. 

BACA JUGA: Ingin Hedon, Pemuda Demak Gandakan Kunci dan Curi Mobil Tetangganya Saat Salat di MAD

BACA JUGA: Imigrasi Semarang Siapkan Tiga Grup Personel Dukung Reaktivasi Bandara Internasional Ahmad Yani

Tampak pula, Ketua Tim Penggerak PKK Retno Robby Hernawan yang diwakilkan Ny Joko Wahono dan

Hadir mewakili Ketua DPRD Salatiga, Ketua Komisi B DPRD Kota Salatiga Bagas Aryanto.

Disampaikan Nina Agustin, perlindungan perempuan dan anak di Indonesia merupakan salah satu fokus utama pemerintah.

"Perlindungan ini bertujuan untuk memastikan hak-hak perempuan dan anak terpenuhi, serta melindunginya dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi," ungkap dia.

BACA JUGA: Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Tembus Rp1 Triliun, Program Gajian Emas Beri Keuntungan Menarik

BACA JUGA: Warga Wuled Pekalongan Tuntut Kepastian Hukum, Minta Polisi Usut Pungli Kades

Nina menyampaikan keinginannya agar peran dari beberapa berbagai pihak, mulai dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, ataupun dinas-dinas yang terkait agat mengambil inisiatif.
"Kalau perlu dari Kota Salatiga ini kita adakan duta anti-bullying," ujarnya.

Terkait kegiatan Talk Show "Perempuan, Anak Dan Perlindungan Hukum", Nina sangat mengapresiasi kepada DPRD Kota Salatiga atas diselenggarakannya kegiatan tersebut.

Nina menandaskan pentingnya perlindungan hukum bagi perempuan dan anak, merujuk pada undang-undang terkait seperti UU No. 23 Tahun 2002 dan perubahannya. Juga, pentingnya peran keluarga, masyarakat, serta instansi pemerintahan dalam perlindungan dan edukasi tentang hak perempuan dan anak. 

BACA JUGA : Warga Pekalongan Keluhkan Warung Jualan Miras

BACA JUGA: J amaah Calon Haji Tertua dan Termuda dari Kabupaten Grobogan, Inilah Sosoknya

Perjuangan Kartini
Sementara, Ketua PERISWARA Kota Salatiga Maidy Dance Ishak Palit menuturkan, perjuangan Kartini mengingatkan tentang pentingnya belajar menjadi perempuan tangguh dan mandiri.

Ia mengajak untuk selalu memperjuangkan hak-hak perempuan dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak untuk merenungkan apakah perjuangan Kartini sudah memberikan dampak nyata di kehidupan modern.

Maidy menegaskan banyak perempuan hebat yang andil dalam Talk Show namun tak dipungkiri masih banyak juga perempuan tertindas dan diperlakukan tidak adil.

"Banyak perempuan yang merasa teraniaya dan berbagai hal yang dihadapi dalam kehidupan ini saat ini. Pasti sedih melihat kaum perempuan dengan latar belakang demikian," ujar Pemuka Agama Wanita sekaligus petugas Pencatat Perkawinan selain sebagai salah satu sosok pendeta Wanita di Salatiga. 

BACA JUGA: Jamaah Calon Haji dari Grobogan Berangkat ke Embarkasi Donoduhan Mulai dari 9 hingga 10 Mei 2025

BACA JUGA: DPRD Rapat Paripurna Persetujuan LKPJ Bupati Pemalang Akhir Tahun Anggaran 2024

Meskipun kodrat perempuan disebutkan Maidy tidak lepas dari dapur dan kasur namun hal itu merupakan kewajiban yang gambarkan sebagai pandangan tradisional bahwa peran wanita hanya terbatas pada tugas rumah tangga dan keluarga, tetapi sebagai perempuan yang mandiri dan diberi kebebasan untuk berkarya dalam kehidupan ini.

"Jangan lagi ada perempuan diberlakukan semena-mena. Dan melalui kegiatan ini para perempuan memiliki hak yang sama dalam hal hukum di negeri ini," tandas wanita kelahiran Manado itu, lugas.

Dia berpikir bahwa kaum perempuan itu tidak harus di rumah saja untuk mengurusi kegiatan-kegiatan rumah, tapi seorang perempuan harus pintar dengan membaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: