Rugi Hingga Miliaran, Korban Penipuan Jual Beli Beras Lapor ke Polres Sragen

Sejumlah korban kasus penipuan beras saat melapor ke polres sragen--Humas Polres Sragen for Jateng diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id – Sejumlah perwakilan korban penipuan jual beli beras akhirnya melapor ke Polres Sragen. Mereka berbondong-bondong melaporkan ke Polres Sragen, setelah sebelumnya mereka mencoba upaya hukum di Polsek Kedawung.
Perwakilan korban penipuan jual beli beras, Fajar Nahari, 36, dukuh Sidorejo, Desa Karanganom Kecamatan Sukodono kerjasama dengan terlapor NS, warga Desa Celep, kecamatan Kedawung sejak 2023.
Pihaknya menuturkan pembayaran yang dilakukan NS tidak secara langsung. Tapi bertahap dan tidak penuh. Misalnya transaksi beras senilai Rp 100 juta, meski belum lunas, terlapor minta dikirim beras lagi.
”Soalnya dulu pernah banyak bisa nol (lunas, red) ini yang 2024 akhir dari bulan 9, kalau saya total kerugian Rp 595 juta. Berkelanjutan sejak bulan 9 kirim kirim terus, transfernya nyicil, dari dulu emang gitu,” terangnya.
BACA JUGA:DPMPTSP Sragen Kawal Investasi PT Donglong Textile, Ijin PBG Terkendala Proses Amdal Belum Rampung
BACA JUGA:Puluhan Bakul Beras di Sragen Kena Tipu, Kerugian Mencapai Rp4,5 Miliar
Sementara itu, korban penipuan jual beli beras lainnya Suryanto warga Jetak, kecamatan Sidoharjo rata-rata korban yang tertipu ini adalah pemula yang mencoba berkecimpung di usaha terkait beras.
Dia tidak menepis awal kerjasama, pembayaran lancar. ”Lama-lama mandeg, bahkan sampai 5 -7 nota,” ujarnya.
Dia mengaku awalnya tidak curiga. Namun lambat laun, terlapor jadi sulit dihubungi. ”Mulai curiga dan ternyata banyak teman. Awalnya tidak tahu berapa orang, ternyata sampai puluhan orang,” jelasnya.
Sementara, Kepala Desa Jirapan, Kecamatan Masaran Sindu Praptomo menyampaikan warganya juga banyak yang dikabarkan masuk dalam daftar korban.
BACA JUGA:Mendapat Apresiasi Positif, Pospam Polres Sragen Terbaik se-Jateng
BACA JUGA:DPRD Desak Penyelesaian Izin PBG dan Amdal Pembangunan Pabrik PT Donglong Textile di Sragen
Setidaknya ada 5 orang yang masuk daftar warga yang mengalami kerugian cukup besar. ”Kalau desa Jirapan ada Bapak dan Anaknya usaha di beras juga kena, terus ada 3 orang lainnya,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: