Momen Romo Rafael Bertemu Paus Fransiskus, Pesan Toleransi dan Kehangatan Sang Pemimpin Katolik

Momen Romo Rafael Bertemu Paus Fransiskus, Pesan Toleransi dan Kehangatan Sang Pemimpin Katolik

Romo Rafael Mathando Hinganaday menceritakan pengalaman ketemu Paus Fransiskus di Jakarta beberapa waktu lalu, Selasa, 22 April 2025.--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Tidak ada bayangan bagi seorang Romo muda Gereja Santo Paulus Gedangan SEMARANG, Romo Rafael Mathando Hinganaday bisa bertemu langsung dengan pemimpin agama Katolik Paus Fransiskus di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saat kedatangannya, Paus Fransiskus sangat mengagumi toleransi yang ada di Indonesia. Bisa berbaur menjadi satu antar umat beragama.

Hal tersebut diceritakan Romo Rafael saat pertama kali bertemu dengan Paus Fransiskus. Ia juga berpesan untuk tidak membangun tembok antar umat beragama.

"Paus Fransiskus sangat mengagumi toleransi yang ada di Indonesia yang bisa menjadi satu antar umat beragama. Bahkan beliau berpesan untuk tidak membangun tembok yang artinya kita menerima semua orang yang berbeda agama," ujarnya usai Misa Requiem untuk meninggalnya Paus Fransiskus, Selasa 22 April 2025.

BACA JUGA:Pastikan Keamanan Perayaan Natal, Bupati Wonosobo Kunjungi Empat Gereja

BACA JUGA:Pentas Seni Menyambut Kelahiran Yesus Kristus pada Perayaan Natal di Gereja St Theresia Bongsari Semarang

Lebih lanjut, saat bertemu Romo Fransiskus, ia menceritakan pengalaman menerima banyak pengungsi dari timur tengah yang mayoritas beragama muslim.

"Saat itu juga sempat diceritkan pengalaman beliau di Eropa yang menerima warga Timur Tengah saat mengungsi akibat konflik," terangnya.

Ia menceritakan kesan pertama bertemu Paus Fransiskus, merupakan sosok pemimpin yang hangat kepada siapapun dan suka bercanda.

"Tidak ada bayangan saya untuk bertemu dengan pemimpin agama besar itu, ternyata beliau orangnya hangat dan suka bercanda," 

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki kerendahan hati, keramah tamahan dan mudah didekati serta tidak berjarak dengan umatnya.

"Secara langsung beliau berpesan kepada para Romo, jadilah gembala yang berbau domba artinya jangan berjarak sama umatnya," ujarnya.

Romo Rafael menambahkan, ada satu pesan yang sangat menonjol saat berkhotbah, untuk membuat gebrakan dan jangan terlalu banyak diam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: