Perdana Hadiri Yudisium Program Doktor FEB UKSW, Nina Agustin: Maria W Sumarningsih Sosok Agen Peka Budaya

Perdana Hadiri Yudisium Program Doktor FEB UKSW, Nina Agustin: Maria W Sumarningsih Sosok Agen Peka Budaya

BERFOTO BERSAMA : Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin berfoto bersama saat menghadiri Yudisium Prodi Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga, Selasa 22 April 2025. Foto : ist/Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Secara perdana, Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin menghadirinya Yudisium Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW Salatiga, Selasa 22 April 2025.

Dalam kesempatan itu Nina Agustin pun menyanyi munculnya sosok Maria W Sumarningsih dengan predikat baru Doktor di UKSW, dapat menjadi agen yang tidak hanya unggul dalam bidang manajemen tetapi juga memiliki kepekaan dan pemahaman budaya yang tinggi.

Hal ini disampaikan Nina Agustin saat menyampaikan sambutannya sekaligus ucapan selamat kepada Maria W. Sumarningsih yang telah berhasil meraih Doktor Manajemen dengan IPK 3,91 (cum laude).

Lebih jauh Nina menyampaikan jika Kota Salatiga merupakan contoh nyata living laboratory akulturasi budaya yang berhasil, dimana perbedaan menjadi kekayaan dan kekuatan. 

BACA JUGA: SMP Negeri 1 Slawi Sosialisasi PSAJ Berbasis Aplikasi CBT Exam Client Semioffline

BACA JUGA: Wali Kota Semarang Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Kartini, Ini Pesannya

Sehingga, dengan disertasi Maria yang mengambil tema Akulturasi Budaya sangat menarik dan penting khususnya bagi Salatiga sebagai kota paling toleran.

Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Salatiga, Nina mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Maria W Sumarningsih atas pencapaian gelar tertinggi di bidang akademik manajemen.

"Saya berharap capaian ini dapat diaplikasikan demi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara, dengan membawa semangat inklusivitas dan penghargaan terhadap keragaman," harap Nina.

Sejarah dan realitas Salatiga sebagai kota yang masyarakatnya beragam suku, agama dan ras mampu hidup berdampingan secara harmonis. 

BACA JUGA: Kartini Masa Kini: Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Anugerah Puspa Bangsa 2025

BACA JUGA: Ada Parade Budaya, Sat Lantas Polres Grobogan Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas

Sehingga, akulturasi budaya merupakan proses pertemuan dua atau lebih kebudayaan. Manajemen modern tidak bisa lepas dari interaksi antarbudaya, baik dalam skala lokal, nasional, maupun global.

Jika toleransi dan akulturasi mendukung iklim yang kondusif untuk pendidikan, riset, dan inovasi di kota Indonesia mini di Salatiga.
 
"Dimana unsur-unsur budaya asing lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri," ucap Nina.

Sementara, Kaprogdi FEB, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho berharap, Maria selaku alumi bisa tetap memegang nilai-nilai yang dibangun selama ini di UKSW.

Dr. Yefta Andi Kus Noegroho juga berpesan agar Maria menjaga marwah dari fakultas dan juga universitas.

BACA JUGA: Wali Kota Semarang Gandeng Muslimat NU Tekan Kekerasan Anak & Perempuan lewat Relawan Paralegal

BACA JUGA: Telkomsel Hadirkan eSIM: Solusi Modern Tanpa Kartu Fisik, Praktis dan Ramah Lingkungan

Sebab, sebagian besar program studi di UKSW sudah terakreditasi unggulan dan merupakan akreditasi tertinggi secara nasional dan sedang berusaha untuk memulai akreditasi internasional.

"Kepada Dr. Maria kami berpesan bahwa pencapaian hari ini bukan akhir dari segala-galannya, tapi ini adalah awal bapak baru yang harus dijalani. Dan memang kami berharap semua aluni-aluni yang lahir dari FEB dapat berkarya dengan baik bagi gereja dan juga bagi bangsa dan negara," terang Yefta.

Ia menerangkan, tahun 2024 UKSW sudah mencoba masuk ke QS Rating dan memperoleh R3 dengan status universitas pada ranking 851-900 Asia.
"Dan ini kami terus berusaha untuk mengembangkan institusi kami," imbuhnya.

BACA JUGA: Emak-emak di Kecamatan Tarub Ramai-ramai Minta Lowongan Kerja saat Reses Anggota DPRD Kabupaten Tegal

BACA JUGA: Polres Sragen Gagalkan Kasus Penggelapan Truk Beserta Muatan Senilai Ratusan Juta

Sementara, Maria mengaku bahwa, disertasinya dikumpulkan melalui penganggapan 151 ekspatriat yang bekerja di tempat terjauh di Indonesia yang dianalisis menggunakan
"skriptur partial least square".

Kajiannya menunjukkan implikasi praktis bagi perusahaan yang mencari dan mengembangkan strategi ekspatriat yang adaptatif dan berkelanjutan.

Dimana menurut dia, perkembangan globalisasi telah mendorong aliran modal dan investasi ke berbagai negara di seluruh dunia yang menyebabkan perpindahan penduduk dan bekerja antar negara.

"Kebutuhan peringkat pasar yang semakin tinggi mendorong orang melakukan terobosan bisnis di mana-mana," ungkap Maria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: