Sinergi Bubarkan Tawuran di Desa Plumbungan Kabupaten Tegal

DIAMANKAN - Sebanyak 9 bocah pelaku premanisme siap menjalani proses penyidikan.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Sebanyak 9 remaja pelaku aksi premanisme dengan senjata tajam yang beraksi di Desa Plumbungan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Berhasil diringkus jajaran Polsek Kramat bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskim Polres Tegal bersama warga sekitar.
Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasatyo, SH SIK MHmelalui Kasat Reskrim AKP Suyanto SH MH membenarkan kejadian yang terjadi pada Minggu dini hari, 11 Mei 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.
"Peristiwa bermula ketika 2 kelompok remaja diduga hendak terlibat tawuran di perempatan Desa Plumbungan," ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Aksi tersebut mendapat perhatian dari warga sekitar yang mencoba membubarkan keributan. Namun, para remaja tersebut memberikan perlawanan dengan melempar bom molotov dan mengancam menggunakan senjata tajam berupa celurit dan samurai.
BACA JUGA:Polres Tegal Tingkatkan Patroli untuk Memberantas Premanisme dan Tindakan Meresahkan Masyarakat
BACA JUGA:Latihan Menembak, Tingkatkan Profesionalitas Personel Polres Tegal
Warga yang kalah jumlah lantas meminta bantuan, sehingga banyak warga lain berdatangan ke lokasi.
Dengan kekompakan warga, sembilan remaja berhasil diamankan. Salah satu dari mereka mengakui membawa senjata tajam yang digunakan dalam aksi tersebut.
Penyidik menemukan dua bilah senjata tajam, yaitu satu clurit dan satu samurai. "Serta mengamankan sebuah sepeda motor matik yang digunakan pelaku," cetusnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bilah celurit, satu bilah samurai, dan satu unit sepeda motor matik. "Para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk proses hukum," ujarnya.
BACA JUGA:Polres Tegal Tingkatkan Kemampuan Personel Hadapi Massa
BACA JUGA:Satreskrim Polres Tegal Dalami Motif Pembuangan Bayi
Menurutnya, kejadian ini menjadi perhatian serius Polres Tegal untuk menekan angka tawuran dan premanisme di kalangan remaja. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya kepolisian dalam menjaga keamanan lingkungan.
Kerja sama antara masyarakat dan pihak kepolisian sangat penting untuk mencegah kejadian serupa. "Orang tua juga diharapkan lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya agar tidak terlibat dalam tindakan melanggar hukum, "tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: