Petani Sragen Keluhkan Pencemaran Irigasi, Diduga Limbah dari Pabrik Pemotongan Ayam

Petani Sragen Keluhkan Pencemaran Irigasi, Diduga Limbah dari Pabrik Pemotongan Ayam

Salah satu petani di Desa Pagak Sragen yang melihatkan irigasi pertanian yang diduga tercemar limbah dari pabrik pemotongan ayam--Istimewa

SRAGEN, diswayjateng.id – Sejumlah petani dari Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, mengeluhkan pencemaran irigasi di pertanian. Diduga, pencemaran ini dari limbah pabrik pemotongan ayam.

Petani Sragen keluhkan pencemaran ini karena disinyalir limbah tersebut berdampak pada lahan pertanian mereka. 

Keluhan petani Sragen ini menunjukkan perlunya pengecekan lebih lanjut oleh pihak berwenang untuk memastikan pengelolaan limbah perusahaan tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Informasi dari beberapa warga, limbah yang bau dibuang di saluran sungai pada malam hari.

BACA JUGA:Kebutuhan Air di Sragen 1.900 Liter per Detik, DPR RI Sentil Pemkab Sragen Pemanfaatan Waduk Gondang

BACA JUGA:Arus Mudik - Balik di Sragen Sukses, Beberapa Poin Jadi Catatan 

Menurut Ginaryo, petani setempat dari RT 9, limbah air berbau tidak sedap kerap tercium setelah waktu Maghrib hingga malam hari, dan kadang-kadang pada pagi hari.

Ginaryo menuturkan, air limbah yang berbau itu diduga menyebabkan tanaman di lahannya sulit tumbuh dan berbuah.

Bahkan, lahannya sempat tergenang selama tiga tahun. “Kalau malam, air yang keluar berbau. Tapi siang hari airnya tampak baik,” ungkapnya. 

Dia juga menjelaskan bau yang ditimbulkan tidak setiap hari. Hanya pada saat-saat tertentu ketika mengolah limbah bangkai.

BACA JUGA:Pagar Pasar Hewan Sumberlawang Sragen yang Roboh Masih Terbengkalai

BACA JUGA:Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat di Sragen Memasuki Babak Kedua

Pihaknya juga menyebut hujan memperparah kondisi, menyebabkan genangan di lahan petani yang memicu munculnya nyamuk.

Namun, Kepala Desa Pagak, Solekan, mengaku belum menerima keluhan resmi dari warga terkait limbah berbau atau lahan yang tergenang. “Saya belum dengar aduan soal itu. Nanti saya cek ke Pak RT,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: