Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat di Sragen Memasuki Babak Kedua

Bupati Sragen Sigit Pamungkas saat meninjau lokasi rencana pembangunan sekolah rakyat--Diskominfo Sragen for Jateng.disway.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Rencana Pemerintah Kabupaten Sragen dalam membangun Sekolah Rakyat (SR) di Bumi Sukowati telah mendapatkan respon positif dari Pemerintah Pusat. Berbagai syarat yang dikirimkan telah disetujui bahkan ada kabar SR akan dibangun tahap dua tahun ini.
Hal ini di ungkapkan, Sekretaris Daerah Pemkab Sragen Hargiyanto mengatakan, segala persyaratan yang dibutuhkan untuk Sekolah Rakyat sudah dikirimkan ke Kementrian Sosial dan sudah mendapatkan persetujuan. Pemkab Sragen sudah mendapatkan pengarahan dari Kemensos dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Pengajuan Sekolah Rakyat sudah berkirim persyaratan ke Kementrian Sosial dan sudah mengikuti pengarahan, dan saat ini sudah minta tanda tanga bupati," kata Hargiyanto.
Dikatakan Hargiyanto, Bupati Sragen sudah melakukan Penlok (Penetapan Lokasi) untuk Sekolah Rakyat. Lahan yang dipilih Bupati Sigit Pamungkas adalah Aset Pemkab Sragen di utara SPBU Nglangon atau selatan kantor Kelurahan Karangtengah dengan luas 5,3 hektar. Lokasi sekolah tersebut cukup strategis karena dekat dengan ring road Utara Sragen.
"Lokasinya sudah dipilih. Yang jadi prioritas di dekat Kelurahan Karangtengah luas 5 hektar. Salah satu syaratnya 5-10 hektar insya Allah cukup, sekolah dan asrama. Ini proposal (sudah terkirim) mudah mudahan disetujui," ujar dia.
Senada disampaikan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Sragen Dwiyanto mengatakan, pihaknya sudah mengikuti zoom dengan Pemerintah Pusat. Dimana pembangunan SR di Sragen masuk tahap dua tahun 2025. Sementara tahap satu adalah wilayah yang tidak hanya memiliki lahan tetapi juga siap dengan gedungnya.
"Kalau tahap dua itu seperti Sragen karena siap tanah itupun yang lebih dari 5 hektar," ucapnya.
Syarat yang dikirimkan Pemkab Sragen sudah dinyatakan lengkap. Lantas untuk anggaran pembangunan sekolah, asrama siswa SD, SMP, dan SMA serta Asrama Guru diperkirakan sekitar Rp 208 miliar.
"Ini sekolah boarding SD, SMP, SMA. Kita sudah zoom dengan Kemensos dan Kemendagri, Sragen udah lengkap persyaratannya, ada permohonan ada bukti sertifikat ada peta lokasi sudah ada semua. Tadi plus asrama (Anggara) kurang lebih Rp 208 miliar, itu lengkap. Kantor Pemda Sragen terpadu gak ada separuhnya. Itu integrasi asrama, sekolah, asrama guru juga," kata dia menjelaskan.
Perihal pemilihan lahan sekolah kenapa tidak di luar kota atau utara Bengawan Solo, Dwiyanto mengatakan, kebanyakan lahan di luar kota milik Pemerintah Desa. Sehingga harus ada tahapan tukar guling terlebih dahulu.
"Kalau di luar kota kita gak punya lahan, padahal 5 hektar. (Kalau pakai kas desa) Ini tidak bisa cepat, padahal proses pengusulan ini sudah ditunggu pusat. Tapi lahan yang dipilih ini statusnya juga kuning sudah memenuhi RUTR (rencana umum tata rung)," ujar dia.
Sebelumnya Pemkab Sragen menyiapkan empat lahan untuk SR yakni Depan Pasar Sukowati luas 6 Ha, selatan Kelurahan Karangtangah, lantas lahan persawahan di Ngoncol seluas 24 ha, dan di belakang Kantor Dishub, Kroya Kecamatan Karangmalang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: