Ketua KSPN Jateng Kecam Larangan Aksi Mayday oleh Pemkot Semarang: Ciderai Demokrasi dan Kebebasan Bersuara

Rbuan buruh KSPN menggelar aksi mayday di jalan Pahlawan Kota Semarang.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Ketua Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Jateng Nanang Setyono, mengaku kecewa dengan beredarnya surat edaran Pemerintah Kota SEMARANG terkait larangan warganya untuk ikut dalam aksi Mayday yang rencana akan diselenggarakan Kamis, 1 Mei 2025.
Menurutnya surat edaran yang beredar di media sosial itu merupakan suatu hal yang sangat buruk dalam hal demokrasi.
"Saya hanya mendapat dan membaca dari media sosial, cuma itu benar atau tidak. Jika benar surat edaran itu diterbitkan oleh Pemkot Semarang, saya pikir itu sangat saya sayangkan dan kecewa dengan adanya surat edaran tersebut," ungkap Nanang saat dikonfirmasi diswayjateng.id, Rabu, 30 April 2025.
Diketahui, surat edaran tersebut beredar di media sosial dengan narasi himbauan untuk memanfaatkan momentum libur nasional hari buruh dengan hal positif seperti gerakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Ketua DPRD Semarang Perintahkan Anggota Dewan Standby, Antisipasi Aksi Hari Buruh atau May Day
BACA JUGA:Hari Buruh, Dinakerin Demak Siapkan Gelaran Meriah untuk May Day 2025
Dalam surat tersebut juga ditujukan kepada Camat, Lurah, Ketua LPMK, ketua RW dan RT se Kota Semarang.
Dalam narasi surat edaran tersebut juga tertulis himbauan dan melakukan pencegahan secara persuasive kepada warga di lingkungannya untuk tidak terprovokasi mengikuti aksi gerakan Mayday.
Nanang mengatakan, aksi Mayday yang dihadiri dua ribu buruh ini rencana akan diselenggarakan di depan kantor Gubernur Jateng, namun dengan beredarnya surat edaran tersebut, pihaknya berencana untuk menuju Balai Kota Semarang terlebih dahulu.
"Sebenarnya kita sudah mengagendakan dan mendapatkan izin kegiatan di Kantor Gubernur Jateng, namu karena adanya surat edaran ini, akan kami konsolidasikan untuk bisa mampir ke Balai Kota Semarang untuk menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan kami atas surat tersebut," terangnya.
Lebih lanjut, Nanang kecewa dengan surat edaran tersebut, terlebih Wali Kota Semarang terpilih berasal dari partai yang sangat dekat dengan rakyat kecil.
"Kami kecewa, apalagi Wali Kota Semarang dari partai yang katanya dekat dengan rakyat kecil, tapi justru ada tindakan dan kebijakan yang memperhangus tentang kebebasan berserikat dan berpendapat," ujar Nanang.
Nanang menjelaskan, aksi buruh pada Mayday kali ini membuat kegiatan "Ruwat Negara" yang dimaksut dengan berbagai permasalahan yang dihadapi ini akan bisa membaik dengan cara diruwat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: