Diduga Karena Dikucilkan Teman, Menjadi Penyebab Siswi SMK Terjun Dari Jembatan Jurug
Remaja Putri inisial NA yang selamat setelah mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas Jembatan Jurug Solo, pada Selasa 21 Januari 2025-Istimewa-
SOLO, diswayjateng.id - Peristiwa percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh NA, siswi salah satu SMK di Kota Solo, diduga dilakukan lantaran ia dikucilkan teman-temannya di sekolah.
Polresta Solo telah melakukan pemeriksaan terhadap NA, yang mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Jurug, Selasa 21 Januari 2025, sore.
Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko, mengungkapkan setelah mendapat laporan terkait kejadian tersebut, pihaknya segera mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi tempat NA dirawat.
“Sudah kita tanyai, mengapa anak tersebut melompat. Dari ceritanya, dia ini suka membuli rekan-rekannya di sekolah. Karena perilaku buruknya ini, dia menjadi dijauhi teman-temannya. Merasa dikucilkan, akhirnya dia depresi dan nekat melompat,” jelas Murtiyoko saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 22 Januari 2025.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis, Dandim Demak: Dapur Gizi Baru 40% Pengerjaan
Dikatakan, pihaknya sudah memberikan nasehat kepada NA untuk mengubah sifatnya agar bisa kembali diterima di lingkungan teman-temannya.
Pihak kepolisian juga memberi pesan kepada orang tua NA untuk lebih memperhatikan kondisi anaknya, terutama jika ada tanda-tanda perubahan sikap.
“Bila melamun atau terlihat ada perubahan sikap, segera ditanya. Bila perlu dibawa ke psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat,” ujar Murtiyoko.
Meski mengalami trauma mental, NA kini dalam kondisi fisik yang baik. Pihak rumah sakit telah memutuskan untuk membolehkannya pulang setelah dinyatakan sehat secara fisik.
BACA JUGA:Bupati Yuni Ingin Labkesda Lebih Baik dari Swasta
Namun, pihaknya mengingatkan bahwa remaja ini masih sangat rentan untuk melakukan tindakan serupa jika masalah yang dihadapi tidak segera diselesaikan.
Dia menjelaskan, kejadian percobaan bunuh diri ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Jembatan Jurug.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan relawan yang memiliki pos SAR di bawah jembatan untuk lebih intens memantau aktivitas mencurigakan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan relawan yang biasanya berada di pos untuk mengawasi apakah ada hal-hal yang mencurigakan di atas jembatan. Misalnya, ada kendaraan yang tiba-tiba berhenti di atas jembatan, atau orang yang tiba-tiba berjalan keluar dari batas pembatas jembatan,” tegas Murtiyoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: