Apel Perdana 2025, Pj Wali Kota Singgung ASN Pemkot Salatiga Terjebak Zona Nyaman Hingga Takut Dipindah
DIWAWANCARAI : Pj Wali Kota Salatiga usai apel pagi diwawancarai wartawan bersama Sekda Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti. Foto : Nena Rna Basri --
SALATIGA, diswayjateng.id - Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani secara terang-terangan menyebut jika Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Salatiga selama ini terjebak zona nyaman.
Bukan tanpa dasar Yasip menyampaikan demikian. Ditengah memimpin langsung Apel pagi perdana di tahun 2025 dengan peserta seluruh ASN Pemkot Salatiga di Halaman Kantor Pemkot Salatiga, Senin 6 Januari 2025, Yasip Khasani menegaskan jika mental dimiliki ASN Salatiga akan lebih baik jika diupgrade.
Ia mengungkapkan, selama ini yang ia lihat budaya bekerja ASN Pemkot Salatiga sudah merasa bekerja secara maksimal selama 8 jam di kantor tanpa meninggalkan.
"Dikatakan sudah maksimal, ditambah SKP juga sudah dikatakan terpenuhi. Dan tidak ada pemotongan TPP atau pun pemotongan absen. Semua target tercapai. Tapi apakah target itu dari tahun lalu apakah ada peningkatan," tandas Yasip Khasani.
BACA JUGA: Pupuk Subsidi di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Isunya Dijual Rp450.000 per Kuintal, Kenapa?
BACA JUGA: Insip Pemalang Jalin Kerja Sama dengan Istanbul Sabahattin Zaim University Turkiye
Dari sudut pandang dirinya setelah memimpin Salatiga selama 1 tahun terakhir, Yasip Khasani melihat sebagian besar ASN Salatiga ini selama ini terjebat zona nyaman.
Yasip Khasani meminta ASN Pemkot Salatiga untuk sama-sama mengoreksi diri sendiri.
"Maka seyogyanya mental panjenengan diperbaiki ini untuk tidak terjebak pada zona nyaman. Baik dari eselon II sampai dengan staf itu terjebak zona nyaman," ujarnya.
BACA JUGA: Pemuda Laskar Putu Djongsari dan Karang Taruna Sugihwaras Bersihkan Sampah di Kabupaten Pemalang
BACA JUGA: Pemprov Jateng Berlakukan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Mulai 5 Januari 2025
Dasar dirinya mengatakan ASN Salatiga terjebak zona nyaman adalah pertama, inisiasi sangat kurang.
"Kalau tidak diperintah tidak dilakukan," ungkapnya.
Selanjutnya perihal inovasi juga dinilai Yasip Khasani sangat kurang dan tidak ada perbaikan yang signifikan.
"Tidak ada inovasi-inovasi di bidang pemerintahan. Dan ketiga adalah takut pindah tempat kerja," sebutnya.
Sehingga, lanjut Yasip Khasani, ketika akan dipindah ASN Pemkot Salatiga akan mencari cara untuk tidak dipindah. Begitu pun dengan para atasannya tidak siap jika kehilangan stafnya yang pintar.
BACA JUGA: Oknum Polisi Pemalang yang Tipu Penerimaan Bintara Rp 900 Juta Segera Disidang Etik
Yasip Khasani beranggapan kondisi ini adalah keterbelakangan mental yang artinya tidak siap melakukan pembinaan dan tidak siap untuk belajar serta tidak siap pula untuk menerima tantangan baru.
"Padahal, kalau kita melihat sejarahnya Kota Salatiga adalah salah satu Kota Terinovatif pada jamannya. Tapi dengan sebutan Terinovatif banyak orang pintar semua bisa yang tercapai sehingga terjebak zona nyaman dan terlena," imbuhnya.
Sehingga kota-kota lain yang biasanya melakukan studi banding di Salatiga melihat apa-apa di Salatiga justru melakuan pengembangan.
"Tapi kita di Salatiga tidak berupaya berinovatif," pungkasnya.
Pada akhirnya, Yasip Khasani mengajak ASN Pemkot Salatiga jangan sampai menjadi ASN-ASN yang tidak bergaya guna.
BACA JUGA: Kunjungi Museum Batik Pekalongan, Wamenbud Giring Sebut Baju Motif Batik dari Cina jadi Ancaman
BACA JUGA: Balap Liar di Underpass Simpang Joglo Dibubarkan Polisi, Lima Motor Disita
Dan tahun baru 2025 baru berjalan 6 hari ini menjadi momentum perbaikan, mawas diri terhadap apa yang sudah dilakukan di tahun 2024.
Ia meminta untuk memperhatikan kembali tahun 2024 apa yang kurang memang tidak semuanya baik tetapi bahwa yang tidak baik itu belum tentu menjadi buruk.
"Karena yang tidak baik atau buruk bisa diambil pelajarannya. Kita bisa ambil hikmahnya. Maka insya Allah menjadi dan memperkaya pengalaman para ASN serta menambah referensi dalam mengambil keputusan dan juga menambah mental dan siap dalam menghadapi hal-hal yang paling buruk," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: