Bahaya Perut Buncit Bagi Kesehatan, Pemicu Penyakit Kronis

Bahaya Perut Buncit Bagi Kesehatan, Pemicu Penyakit Kronis

Kenali Bahaya Perut Buncit Bagi Kesehatan, Pemicu Penyakit Kronis-Tangkapan layar diswayjateng.id-

diswayjateng.id - Penumpukan lemak yang menyebabkan perut buncit dapat berujung pada kondisi obesitas sentral yang lebih serius. Jika ukuran perut terus meningkat, risiko kesehatan yang ditimbulkan juga semakin besar. Oleh karena itu, kenali bahaya perut buncit bagi Kesehatan.

Bahaya perut buncit bagi Kesehatan, disebabkan oleh akumulasi lemak yang mengelilingi organ-organ dalam perut, yang dikenal sebagai lemak viseral. Perut buncit yang memenuhi kriteria obesitas memiliki ukuran yang melebihi lingkar perut normal.

Untuk pria, perut buncit ditandai dengan lingkar perut 90 cm atau lebih. Sedangkan untuk wanita, perut buncit dapat diidentifikasi jika lingkar perutnya mencapai 80 cm atau lebih.

BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Lemak Perut dengan Tepat

BACA JUGA:8 Minuman Ampuh untuk Mengecilkan Perut Buncit, Apa Saja?

Berdasarkan kutipan dari Hello Sehat, perut buncit yang melebihi ukuran normal ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan berikut:

1. Diabetes  

Perut buncit memiliki hubungan yang erat dengan diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh lemak viseral yang dapat memproduksi protein khusus yang dikenal sebagai retinol-binding protein 4 (RBP4).

Protein ini berkontribusi pada peningkatan risiko resistensi insulin, yang membuat tubuh kesulitan dalam merespons insulin. Padahal, insulin adalah hormon yang sangat penting untuk mengatur kadar gula darah.

Ketika tubuh tidak dapat mengontrol gula darah dengan baik, risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun meningkat. Oleh karena itu, mengatasi perut buncit dapat membantu menurunkan risiko penyakit ini.

2. Hipertensi  

Perut yang semakin buncit juga meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Current Hypertension Reports (2012), lemak di area perut menghasilkan senyawa inflamasi yang disebut adipokin.

Senyawa ini dapat mengganggu fungsi hormon renin-angiotensin aldosterone, yang berperan dalam pengaturan cairan tubuh dan tekanan darah. Ketika hormon ini terganggu, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak cairan dari yang seharusnya, yang menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah.

Akibatnya, tekanan darah pun meningkat, dan risiko hipertensi pun semakin besar. Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan mengikuti berbagai tips untuk menurunkan berat badan.

3. Hepatitis

Tahukah Anda bahwa perut buncit dapat berkontribusi pada peradangan hati atau hepatitis? Kondisi ini sangat mungkin terjadi.

Ketika lemak menumpuk di perut, ada kemungkinan lemak tersebut juga menyelimuti hati, bahkan dapat terakumulasi di dalam organ tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: