Fraksi PKB DPRD Kota Tegal Kecewa, Anggaran Kapal Pemadam Kebakaran Belum Dibelanjakan

TEGAL, DISWAY JATENG - Belum dibelanjakannya anggaran kapal pemadam kebakaran menjadi sorotan Fraksi PKB DPRD Kota Tegal. Fraksi PKB merasa kecewa karena anggaran yang sudah ditetapkan sejak Desember 2022 tersebut sampai Agustus 2023 tidak direalisasikan. Sehingga, saat terjadi kebakaran di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari beberapa waktu lalu, kapal belum bisa digunakan.

“Fraksi PKB kecewa dengan sudah dianggarkannya boat pemadam kebakaran yang anggarannya bulan Desember sudah ditetapkan tetapi sampai akhir Agustus 2023 belum dibelanjakan, sehingga saat terjadinya kebakaran kapal belum bisa digunakan dan dimanfaatkan dengan alasan spesifikasi yang dibutuhkan belum bisa terpenuhi,” kata Juru Bicara Fraksi PKB Eko Susanto.

BACA JUGA:5 Pinjol yang Tidak Ada DC Lapangan 2023, Sudah Resmi Terdaftar OJK dan Bunga Rendah!

Lebih lanjut Fraksi PKB mengingatkan agar penambahan penganggaran pengadaan jaringan hydran Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari atau Pelabuhan Jongor senilai Rp175.000.000, pengadaannya jangan sampai terlambat lagi.

Ini agar dalam pengadaan hydran serta perangkatnya harus sesuai kebutuhan dan sesuai dengan spesifikasi.

BACA JUGA:Cara Menghindari DC Lapangan Shopee Paylater Agar Tidak Datang Kerumah, Cuma lakukan 3 Cara Ini!

Selain itu, dalam sikap politiknya yang disampaikan terhadap ditetapkannya Perubahan APBD 2023, Fraksi PKB berharap agar pengaduan proposal berkaitan untuk penyekat dan keamanan aset yang berada di Masjid Agung Kota Tegal bilamana belum bisa dianggarkan di 2024, maka sebisa mungkin diusulkan di Perubahan APBD 2024.

Di usulan pembahasan antara TAPD dan Badan Anggaran, untuk anggaran extra fooding bagi petugas persampahan Rp158.625.000, Fraksi PKB memperjuangkan untuk diusulkan di Perubahan APBD 2023.

BACA JUGA:Ini Dia 7 Rekomendasi Laptop Murah dengan Spesifikasi Terbaik 2023

“Namun karena belum bisa sehingga di dalam pembahasan APBD 2024 agar menjadi prioritas-prioritas, melihat beban kerja yang beresiko tinggi,” ujar Eko. (*)

Sumber: jateng.disway.id