Selain Makanan Pedas, 7 Makanan Ini dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik

Selain Makanan Pedas, 7 Makanan Ini dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik

Ilustrasi makanan pemicu asam lambung naik--pinterest

DISWAYJATENG.ID - Makanan menyebabkan asam lambung? Eits, jangan menjudge suatu makanan dulu, kita bisa terkena asam lambung bukan hanya karena makan saja tapi justru akibat dari pola makan yang salah.

Caranya gimana? Yaitu mulai memperhatikan jenis makanan yang bisa menimbulkan gejalanya.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut  7 makanan yang dapat menyebabkan asam lambung naik:

1. Makanan Pedas

Makanan pedas, seperti cabai, merangsang reseptor di lambung yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Asam lambung yang berlebihan dapat mengakibatkan iritasi pada dinding lambung dan meningkatkan risiko refluks asam, di mana asam lambung naik ke dalam esofagus.

Ini bisa menyebabkan sensasi terbakar yang dikenal sebagai "heartburn" atau "sakit maag". Bagi beberapa orang, makanan pedas bisa menjadi pemicu utama gejala asam lambung naik.

2. Makanan Berlemak Tinggi

Makanan berlemak tinggi bisa memperlambat pengosongan lambung dan membuatnya lebih lama dalam kondisi terisi.

Ini bisa mengakibatkan peningkatan tekanan dalam perut dan memungkinkan asam lambung untuk naik ke esofagus.

Lemak juga dapat merangsang pelepasan hormon yang merangsang produksi asam lambung lebih banyak.

Kombinasi dari efek-efek ini dapat menyebabkan gejala refluks asam, seperti sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.

Oleh karena itu, mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi bisa membantu mengendalikan gejala asam lambung naik.

BACA JUGA:Rumah Banyak Rayap? 9 Cara Ini Terbukti Efektif Usir Rayap di Rumah

3. Buah-Buahan Asam

Buah-buahan asam seperti jeruk, lemon, dan tomat mengandung asam sitrat dan asam askorbat. Asam ini bisa merangsang reseptor lambung dan memicu produksi asam lambung yang lebih tinggi.

Jika terlalu banyak asam lambung diproduksi, ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks asam, di mana asam lambung naik ke dalam esofagus dan menyebabkan sensasi terbakar.

Namun, perlu diingat bahwa reaksi terhadap makanan ini bisa berbeda bagi setiap orang. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap buah-buahan asam daripada yang lain.

4. Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti kopi dan teh bisa merangsang kelenjar lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung.

Kafein juga dapat mengendurkan katup antara perut dan esofagus, yang dapat membuat lebih mudah bagi asam lambung untuk naik kembali ke atas.

Akibatnya, mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan bisa meningkatkan risiko gejala refluks asam, termasuk sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.

Bagi sebagian orang, mengurangi asupan minuman berkafein dapat membantu mengendalikan gejala asam lambung naik.

5. Minuman Bersoda

Minuman berkarbonasi seperti minuman bersoda mengandung gas karbon dioksida yang bisa menghasilkan gelembung udara dalam perut.

Konsumsi minuman berkarbonasi dapat menyebabkan perut terasa kembung dan dapat meningkatkan tekanan dalam perut. Tekanan ini bisa mendorong asam lambung naik ke esofagus dan memicu gejala refluks asam.

Selain itu, beberapa minuman bersoda juga bisa memiliki kandungan asam yang dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak lagi.

Mengurangi konsumsi minuman berkarbonasi bisa membantu mengurangi risiko gejala asam lambung naik.

BACA JUGA:Pilihan Tepat Kontrol Kolesterol, Kenali 7 Manfaat Menakjubkan Susu Kedelai Bagi Kesehatan

6. Cokelat

Cokelat mengandung senyawa seperti teobromin dan lemak yang dapat melemahkan katup yang menghubungkan perut dan esofagus.

Ketika katup ini melemah, asam lambung lebih mudah naik kembali ke esofagus, menyebabkan refluks asam.

Meskipun tidak semua orang bereaksi terhadap cokelat dengan cara yang sama, bagi beberapa orang, menghindari konsumsi berlebihan cokelat dapat membantu mengurangi risiko gejala refluks asam.

7. Bawang Putih dan Bawang Merah

Bawang putih dan bawang merah mengandung senyawa sulfur yang dapat merangsang produksi asam lambung dan mengganggu fungsi katup antara perut dan esofagus.

Ini dapat memicu refluks asam, di mana asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.

Bagi beberapa orang, menghindari konsumsi berlebihan bawang putih dan bawang merah bisa membantu mengendalikan gejala asam lambung naik. Namun, efek ini bisa bervariasi tergantung pada respons individu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber