Talud Sungai Kanal Timur Semarang Retak, PKL Mulai Resah

Talud Sungai Kanal Timur Semarang Retak, PKL Mulai Resah

Kondisi talud di sungai Kanal Timur kelurahan Lamper Lor, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang sudah mengalami keretakan dan sebagian sudah amblas, Selasa, 8 April 2025--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Talud disepanjang Sungai Kanal Timur, kelurahan Lamper Lor, Kecamatan SEMARANG Selatan, Kota SEMARANG sudah mengalami keretakan dan sebagian sudah amblas.

Kondisi talud ini sangat memprihatinkan ditambah banyak ditumbuhi tanaman liar, yang membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan ditepi talud merasa resah.

Pujo, salah satu pedagang yang sudah 10 tahun berjualan di atas bantaran sungai menyampaikan permukaan tanah mengalami penurunan, sehingga tergerus dari bawah. 

"Air dari bawah menggerong, sehingga pondasi tidak kuat lagi, sudah longsor, karena tergerus, dan amblas," ujarnya, Selasa, 8 April 2025.

BACA JUGA:Waspada Potensi Longsor, Wakil Wali Kota Semarang Ingatkan Lurah Selalu Siaga

BACA JUGA:Detik-detik Longsor di Candisari Semarang, Slamet Merasakan Tanah Bergoyang

Saat ditemui wartawan diswayjateng.id, Pujo bersama tiga temannya tengah membersihkan perabotannya, seperti etalase dan barang dagangannya di lapaknya.

Ia mengaku bersama pedagang lainnya masih berupaya memperbaiki lapak miliknya yang berada di jalan Kanal agar tidak ikut amblas karena arus sungai.

"Karena kalau tidak diperbaiki, bisa longsor," ujarnya.

Dari pantauan diswayjateng, talud sepanjang kurang lebih 100 meter kondisinya sangat memkhawatirkan, banyak PKL yang terdampak, seperti PKL tanaman dan juga warung makan.

Senada, tukang plat nomor, Timan,  menambahkan, talut ini memang sudah retak. Namun, dua minggu ini karena seringnya terjadi hujan, mengakibatkan beberapa kios PKL amblas. "Apalagi ada yang tidur di sini, kalau longsor pas tidur bagaimana? Kami berharap ada pembenahan," harapnya.

Sementara itu, Riyanto, salah satu warga sekitar, mengungkapkan talut di Jalan Kanal sudah ada sejak 1990an, atau waktu kepimpinan Sutrisno Suharto. 

"Hingga kini, belum pernah ada pembenahan, bahkan, yang Jalan Pandean Lamper atau wilayah Peterongan pernah longsor," ujarnya. 

Ia berharap, pihak terkait bisa melakukan upaya pembenahan talut, sehingga tidak membahayakan warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: