Waspada Potensi Longsor, Wakil Wali Kota Semarang Ingatkan Lurah Selalu Siaga

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengingatkan lurah untuk selalu waspada akan bencana tanah longsor.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Wakil Wali Kota SEMARANG, Iswar Aminuddin menginstruksikan jajaran lurah untuk selalu waspada potensi longsor saat musim hujan, terutama menjelang masa Lebaran Idul Fitri 2025.
Imbauan awaspada potensi longsor ini disampaikan usai kejadian pada Kamis, 20 Maret 2025 terjadi tanah longsor di Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Iswar menyampaikan, longsor yang terjadi di Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari, harus bisa menjadi pelajaran berharga bagi para camat, lurah serta OPD dan stakeholder terkait lain.
"Ini sering saya katakan ke lurah, kepekaannya tolong ditingkatkan, termasuk Disperkim, begitu ada masuk laporan, jangan main-main dengan rekahan tanah. Kita tidak ingin ada timbul korban, segera antisipasi," tegas Iswar saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Rakor Forkopimda Kota Semarang Jelang Idul Fitri 1446 Hijriyah di Ruang Lokakrida, Gedung Moch Ihsan, Balai Kota Semarang, Jumat, 21 Maret 2025.
BACA JUGA:Jasa Marga akan Lakukan Kajian Penanganan Longsor di Candisari Semarang
BACA JUGA:Detik-detik Longsor di Candisari Semarang, Slamet Merasakan Tanah Bergoyang
Diketahui longsor yang terjadi di Kelurahan Karanganyar Gunung ini membuat akses warga yang melintas di jalan Jangli Tlawah menjadi terganggu dan terpaksa 16 jiwa diungsikan.
Iswar menyatakan atas kejadian itu, lurah-lurah di Kota Semarang diminta untuk melakukan pemetaan terhadap wilayahnya yang rentan mengalami hal serupa maupun potensi bencana lain dan gangguan kamtibmas.
"Lurah-lurah tolong selama satu minggu ini, turun ke lapangan, petakan wilayah, pastikan tidak ada rekahan di wilayah panjenangan. Antisipasi segera. Jadi pengalaman Karanganyar Gunung, foto sebelum terjadi longsor. Jadi satu minggu sebelum terjadi longsor, saya sudah melihat, ternyata kurang antisipasinya kawan-kawan," jelasnya.
"Seperti yang saya sampaikan di Semarang Selatan kemarin, kepekaan kawan-kawan lurah, termasuk dinas, harus ditingkatkan. Rumah-rumah di tebing pastikan tidak ada rekahan. Kalau ada rekahan segera ditutup. Sebab jika kena hujan, meresap ke dalam, kalau tanahnya sudah gembur, enggak lama pasti akan terjadi longsor," sambungnya.
BACA JUGA:Jalan di Samping Tol Jatingaleh Semarang Longsor, 16 Jiwa Diungsikan
BACA JUGA:Jasa Marga akan Lakukan Kajian Penanganan Longsor di Candisari Semarang
Lurah juga diminta untuk memperhatikan kondisi saluran air di wilayah tebing. Jangan sampai air di saluran tersebut ujung-ujungnya masuk ke dalam tanah. Sebab, air yang masuk ke dalam tanah dipastikan akan memicu longsor atau ambles.
"Pastikan air yang ada tidak masuk ke tanah, terutama yang di tebing, pastikan air terbuang di saluran kota dengan baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: