Kepala DKK Salatiga: Penyakit Jantung Penyebab Terbesar Kematian di Salatiga

Kepala DKK Salatiga: Penyakit Jantung Penyebab Terbesar Kematian di Salatiga

FOTO BERSAMA : Dokter Prasit Al Hakim saat foto bersama Ketua Pengurus Yayasan Jantung Indonesia cabang Provinsi Jawa Tengah Hj. Sri Lestari Soediro SE., SH., MH di Salatiga. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga dr. Prasit Al Hakim mengungkapkan penyakit jantung menjadi penyebab terbesar kematian di Salatiga.

Untuk itu, keberadaan Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kota Salatiga dinilainya memiliki peran strategis menekan angka kematian karena jantung serta menghentikan kebiasaan buruk masyarakat khusus dalam hal merokok.

Hal ini disampaikan dr. Prasit Al Hakim kepada Disway Jateng, Minggu 1 Desember 2024.

Sebelumnya, dr. Prasit Al Hakim mewakili Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menghadiri pelantikan pengurus Yayasan Jantung Indonesia cabang Kota Salatiga di Gedung DPRD Salatiga.

BACA JUGA: Anggota DPRD Salatiga Pudjo Suseno Jabat Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Salatiga

BACA JUGA: Ada Paslon Deklarasikan Kemenangan, Pj Wali Kota Salatiga Ingatkan Tetap Tunggu Pengumuman Resmi KPU

Lebih jauh dr. Prasit Al Hakim menerangkan angka harapan hidup masyarakat Salatiga antara usia 76-77 tahun.

"Angka harapan hidup di Salatiga untuk laki-laki itu mencapai 76 tahun, dan wanita 79 tahun. Sehingga, kondisi penyakit tidak menular khususnya jantung di Kota Salatiga menjadi salah satu penyebab kematian yang masih tinggi," kata Prasit Al Hakim, Minggu 1 Desember 2024.

Ia pun mengungkapkan, data terakhir dimiliki DKK Salatiga bahwa di terdapat dua penyakit yang perlu menjadi perhatian serius warga Salatiga karena penyumbang terbesar angka kematian. Yakni, gangguan jantung dan lemah jantung.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Tekankan Anggaran Kas untuk Kegiatan Prioritas Sisiapkan Awal Tahun

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Ingatkan, Korupsi Tak akan Selesai Hanya dengan Tangkap Tangan

Dan dari tahun ke tahun dua penyakit ini hingga bukan Oktober tahun 2024 saja kasusnya terus meningkat tajam di Salatiga.

"Memang harus diakui, satu sisi laporan semakin baik tapi di data Kami (DKK Salatiga) sampai bulan Oktober 2024 jumlah kasus kematian karena penyakit gangguan jantung sebanyak 218 jiwa. Jumlah itu rentan di usia produktif antara 15 sampai 60 tahun," ungkap dia.

Khusus penyakit lemah jantung saja, diakui Prasit, sampai bulan Oktober 2024 terdapat 215 jiwa.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Curiga Timbangan Sebabkan Angka Stunting Tidak Akurat

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Ingin PNS Olahraga Golf Tiap Jumat Pagi

Bahkan, di semester pertama tahun 2024 ini saja terdapat angkanya fantastis. Yang menariknya lagi, salah satu faktor penyebabnya adalah hipertensi.

"Sampai bulan Oktober ini data kami jumlah penderita hipertensi 44.729 jiwa. Jumlah produktif di Salatiga itu di kisaran 160.000 jiwa. Dibandingkan dengan hipertensinya hampir sekitar 25% usia produktif di Salatiga adalah menderita hipertensi," paparnya.

Berita tidak menyenangkannya lagi bahwa, penderita stroke mencapai kurang lebih 63.000 jiwa dan penderita diabetes yang tidak tergantung dengan insulin 4000-an jiwa.

BACA JUGA: Penanganan Stunting Prioritas Pj Wali Kota Salatiga di Sambang Warga

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga: Atasi Konflik Melalui Game Sekaligus Asah Keterampilan Otak

Seluruh data yang juga di catat BPJS Kesehatan ini, dilihat dari indikator penilaian kinerja layanan. Sehingga, jumlah atau angka penderita penyakit hipertensi dan diabetes yang terkontrol bisa melihat bahwa jumlah yang terkontrol dan hipotensi yang diabetes yaitu tidak lebih dari 5 persen.

"Masih cukup banyak penderita hipertensi atau diabetes yang tidak terkontrol," imbuhnya.

Sebelumnya, dr. Prasit Al Hakim juga menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Yayasan Jatung Indonesia Cabang Kota Salatiga oleh Ketua Pengurus Yayasan Jatung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Lestari Soediro SE., SH., MH di Ruang Bhineka Gedung DPRD Salatiga, Sabtu 30 November 2024.

BACA JUGA: Borobudur Marathon 2024, Ribuan Pelari Start Lebih Pagi di Candi Borobudur

BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Ingatkan Siapapun Keberatan Keputusan KPU Tempuh Jalur Hukum

Dalam kesempatan itu, Ketua Pengurus Yayasan Jatung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Lestari Soediro SE., SH., MH mengajak pengurus Yayasan Jantung Indonesia cabang Kota Salatiga bisa berkolaborasi dengan pengurus di Provinsi Jawa Tengah.

Pada akhirnya, Sri Lestari Soediro berharap besar adanya pengurus Yayasan Jantung Indonesia cabang Kota Salatiga nantinya bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat Salatiga dan Jawa Tengah umumnya.

Duduk sebagai Ketua Umum Pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kota Salatiga periode 2024-2029 adalah Pudjo Suseno SE,






Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kota Salatiga berperan menghentikan kebiasaan buruk masyarakat khusus dalam hal merokok

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait