Pj Wali Kota Salatiga: Atasi Konflik Melalui Game Sekaligus Asah Keterampilan Otak
MENGHADIRI : Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat menghadiri Pelatihan Game Based Learning bagi Guru Pengampu Insersi Pendidikan Anti Korupsi Tahun 2024. Foto : Ist/ Nena Rna Basri--
SALATIGA, diswayjateng.id - Melalui game otak akan terasah, utamanya untuk mengatasi konflik atau permasalahan.
Hal ini ditekankan Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani usai mengikuti
Pelatihan Game Based Learning bagi Guru Pengampu Insersi Pendidikan Anti Korupsi Tahun 2024, Jumat 29 November 2024.
Yasip mengungkapkan, game merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengasah keterampilan otak.
"Melalui game otak kita akan terasah, utamanya untuk mengatasi konflik atau permasalahan melalui suatu kondisi atau kasus dalam permainan," kata Yasip Khasani.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Ingatkan, Korupsi Tak akan Selesai Hanya dengan Tangkap Tangan
BACA JUGA: Mengurangi Korupsi dan Pungli, Gus Yasin Luncurkan Aplikasi Jateng Ngopeni pada Debat Publik Pilgub Jateng
Permasalahan atau konflik, ujar dia, mengambil contoh dari kehidupan nyata dan digabungkan dengan sisi imajinasi agar semakin menarik.
Di game pula, lanjut dia, siswa belajar untuk mempertimbangkan dan menghubungkan sebab akibat.
"Melalui game juga dapat belajar fokus dan menyadari masalah yang terlihat, serta menemukan solusi dari permasalahan tersebut," tandasnya.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga Tekankan Anggaran Kas untuk Kegiatan Prioritas Sisiapkan Awal Tahun
BACA JUGA: 10 Kepsek dan 6 Pengawas Sekolah Dilantik Pj Wali Kota Salatiga
Sehingga, Yasip Khasani berkeyakinan segala potensi yang dimiliki game sebagai media pembelajaran bagi siswa. Sekaligus, sangat memungkinkan dimanfaatkan sebagai motivation bagi siswa.
Termasuk, diakui dia, kemampuan media game untuk mempengaruhi aspek kognitif dan emosional pengguna secara bersamaan dapat menjadi sebuah kekuatan tersendiri.
Melalui pola learning by doing diharapkan faktor kegagalan yang dialami oleh pemain dapat mendorong untuk tidak mengulangi kegagalan di tahapan selanjutnya.
BACA JUGA: KPU, Bawaslu Hingga Pj Wali Kota Salatiga Peringatkan Politik Uang
Oleh sebab itu Yasip sangat menyambut baik Game-Based Learning ini sebagai salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran, serta solusi menghindari kejenuhan murid dalam pembelajaran di kelas.
Sementara, Inspektur Pembantu IV Inspektorat Kota Salatiga Siti Andjajanah selaku leading sektor kegiatan menambahkan bahwa pelatihan game Based Learning dimaksudkan membekali guru pengampu insersi pendidikan anti korupsi.
"Agar dapat mengajar melalui game yang mudah diterima para siswa," imbuhnya.
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan game base learning tahun 2024 dilaksanakan dalam 2 batch atau kelas, yaitu Batch pertama tanggal 28 dan 29 November 2024 sedangkan batch kedua dilaksanakan tanggal 2 dan 3 Desember 2024.
"Dengan target peserta sebanyak 70 orang guru," tuturnya.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Salatiga: Orang Tua Juga Perlu Paham Soal Bullying
BACA JUGA: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Salatiga Ajak Teladani Pahlawan dan Cintai Negeri
Ia menandaskan, kegiatan game Based Learning tidak berhenti di pelatihan saja tapi kontinyu di tahun 2025. Dimana, pada tahun depan dalam bentuk penilaian praktek pengajaran
Sebagai informasi, Pelatihan Game Based Learning bagi Guru Pengampu Insersi Pendidikan Anti Korupsi Tahun 2024 diinisiasi segenap pegawai Inspektorat Daerah Kota Salatiga.
Pelatihan yang sebelumnya digelar di Ruang Damarjati Kantor BKPSDM itu, diikuti guru pengampu Pendidikan Anti Korupsi atau PPKN pada SD Negeri dan SMP Negeri ditambah 10 guru TK Pembina di Kota Salatiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: