CB Billiard Open Tournament Kabupaten Tegal Jadi Magnet Atlet, 128 Pebiliar Turun Berlaga

CB Billiard Open Tournament Kabupaten Tegal Jadi Magnet Atlet, 128 Pebiliar Turun Berlaga

TOURNAMENT - Sejumlah peserta saat mengikuti Open Tournament di CB Billiard Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu (14/12/2025).--

SLAWI, diswayjateng.com – Olahraga billiard di Kabupaten Tegal tengah memasuki babak baru. Stigma olahraga hiburan pelan-pelan runtuh, berganti dengan geliat prestasi yang kian serius. Hal itu tampak jelas lewat CB Billiard Open Tournament yang digelar di CB Billiard Jalan Ahmad Yani, Procot, Slawi, pada 9–14 Desember 2025.

Turnamen berskala terbuka ini menyedot perhatian besar pecinta bola sodok. Tak tanggung-tanggung, 128 pebiliar dari berbagai daerah turun berlaga. Mereka datang tidak hanya dari Kabupaten Tegal, tetapi juga dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketua Panitia Open Tournament, Stevanno Andrew Irawan, menyebut event ini sebagai bukti bahwa billiard kini semakin diminati lintas usia dan daerah.

"Total hadiah yang kami siapkan mencapai Rp100 juta. Ini menunjukkan keseriusan kami mengangkat billiard sebagai olahraga prestasi, bukan sekadar hiburan,” ujarnya.

Rincian hadiah pun tergolong fantastis. Juara pertama (Champion) berhak membawa pulang Rp40 juta, runner-up Rp15 juta, semifinalis Rp7,5 juta, top 8 Rp2,5 juta, top 16 Rp1,5 juta, dan top 32 Rp500 ribu.

Turnamen ini mempertandingkan kelas handicap 3, 3+, 4, 4+, 5, dan 5+, dengan aturan pertandingan yang ketat dan profesional. Sistem permainan bola 9 di titik spot, no break ace, break bergantian, kode pakaian C, larangan merokok, HP wajib silent, rack bola oleh pemain sendiri, hingga tanpa time out kecuali emergency time diterapkan demi menjaga sportivitas.

“Kami ingin suasana pertandingan benar-benar kompetitif dan fair. Bahkan pemain dilarang meminjam peralatan dari peserta lain,” tegas Stevanno.

Yang menarik, turnamen ini menjadi panggung lintas generasi. Peserta termuda berusia 10 tahun, atas nama Mustofa, siswa SD IT Lukman Hakim Slawi asal Kalisapu, Slawi. Sementara peserta tertua adalah Hananto (57) asal Kota Semarang.

“Ini bukti bahwa billiard bisa dimainkan siapa saja. Dari anak-anak hingga usia senior, semua punya ruang yang sama untuk berprestasi,” kata Stevanno.

Untuk menjaga kualitas pertandingan, panitia menghadirkan dewan juri independen dari Pekalongan, yang berpengalaman di dunia perwasitan billiard.

Ketua Umum POBSI Kabupaten Tegal, H. Memet Said, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan turnamen tersebut. Ia menegaskan, event ini merupakan yang terbesar dan pertama kali digelar di Kabupaten Tegal.

"Ini event luar biasa. Baru pertama kali di Tegal ada turnamen billiard dengan hadiah sebesar ini dan peserta sebanyak ini. Ini sangat positif untuk mencetak bibit-bibit atlet unggulan,” ungkapnya.

Menurut Memet, geliat turnamen ini sejalan dengan capaian prestasi POBSI Tegal. Saat ini, 5 dari 6 atlet billiard Kabupaten Tegal telah lolos Pra-Porprov 2026.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: