PR BPJS Ketenagakerjaan, Kepesertaan Pekerja Informal Pekalongan Masih Minim

PR BPJS Ketenagakerjaan, Kepesertaan Pekerja Informal Pekalongan Masih Minim

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan, Widhi Astri Aprillia Nia-Disway Jateng/Bakti Buwono-

“Nah ini menjadi fokus kami untuk gencar sosialisasi dan edukasi bersama stakeholder agar mereka juga terlindung seperti pekerja penerima upah,” imbuh Widhi.

Salah satu langkah konkret yang disiapkan adalah memperbanyak agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia atau Perisai. Agen Perisai dinilai efektif karena berada dekat dengan komunitas dan memahami karakter pekerja informal di wilayahnya masing-masing.

“Kami butuh agen-agen Perisai yang dekat dengan kelompok masyarakat,” tegas Widhi. Ia mengungkapkan bahwa tingkat Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di wilayah Cabang Pekalongan masih berada di angka 36 persen.

“Artinya potensi untuk menyasar pekerja BPU masih sangat luas,” tandasnya. Rendahnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan segmen BPU mencerminkan realitas bahwa pekerja informal masih berada di persimpangan antara bekerja dan bertaruh dengan nasib.

Tanpa perlindungan Jamsostek, kecelakaan kerja bisa berubah menjadi bencana ekonomi yang menghantam keluarga pekerja. Dalam konteks inilah, jaminan sosial bukan sekadar administrasi, melainkan bentuk kehadiran negara di tengah warga yang bekerja tanpa kepastian.

Dorongan peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan segmen BPU menjadi alarm keras bahwa perlindungan pekerja informal harus dikejar dengan kerja lapangan, bukan sekadar laporan angka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: