Koperasi Bangun Bersama Jadi Jantung Ekonomi Rumah Batik TBIG Pekalongan, Biayai Ratusan Pembatik

Koperasi Bangun Bersama Jadi Jantung Ekonomi Rumah Batik TBIG Pekalongan, Biayai Ratusan Pembatik

Ketua Koperasi Bangun Bersama Tower Bersama Group atau TBIG Nanang Tri Purwanto saat diwawancari di Rumah Batik, Selasa 13 Mei 2025--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

"Kalau harga batik satuannya Rp1,7 juta, kami bisa support modal sampai lebih dari Rp30 juta untuk satu pembatik," katanya.

Skema bisnis koperasi ini didukung oleh sistem Quality Control (QC) yang ketat demi menjaga standar batik tulis khas Pekalongan.

BACA JUGA:Targetkan 280 Kopdes Merah Putih, Dinas Koperasi Grobogan Pastikan 50 Desa sudah Gelar Musdesus

BACA JUGA:Gempita Koperasi Desa Merah Putih, Bangunan Sekolah Mangkrak Bisa Dimanfaatkan Kantor Koperasi

Awalnya, menurut Nanang, batik mereka sulit menembus pasar karena belum memenuhi standar yang diharapkan.

"Kami harus bolak-balik menawarkan, hingga akhirnya batik pakem dan hokokai kami lolos QC dan diterima pasar," ungkapnya.

Distribusi produk batik dari Rumah Batik TBIG kini sudah menjangkau kota-kota besar di Pulau Jawa dan luar Jawa seperti Sumatra.

"Ekspor masih kami pelajari, tapi untuk domestik kami sudah rutin kirim ke Jakarta, Surabaya, Semarang, hingga Jogja," ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Semarang siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Semarang Utara Jadi Pilot Project

BACA JUGA:Gubernur Luthfi Dorong Hiswana Migas Gandeng Koperasi Desa Salurkan Elpiji 3 Kg

Namun, sistem konsinyasi membuat koperasi harus menanggung risiko jika produk tidak laku atau dijual dengan sistem tempo. "Makanya QC sangat ketat, karena pasar batik tulis bukan segmen umum," jelas Nanang.

Sejak didirikan pada 2014, Rumah Batik TBIG telah melatih lebih dari 1.200 orang dalam bidang membatik. Dari jumlah tersebut, sekitar 300 orang kini menjadi pembatik aktif dan menjadi anggota koperasi.

"Mereka yang sudah mandiri QC-nya di akhir, sementara yang masih dalam tahap inkubasi kami pantau sejak awal," tambahnya.

Ia menekankan bahwa koperasi ini hadir bukan hanya sebagai pengelola ekonomi, tetapi juga instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

BACA JUGA:406 Desa di Pati Bersiap Kibarkan Koperasi Merah Putih di Bumi Mina Tani

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait