Gempita Koperasi Desa Merah Putih, Bangunan Sekolah Mangkrak Bisa Dimanfaatkan Kantor Koperasi

Wamentan RI Sudaryono dan Bupati Kudus Sam'ani Intakoris saat hadir pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kudus -arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id– Pemkab Kudus menegaskan komitmennya menghadirkan Koperasi Desa Merah Putih berada di setiap pelosok wilayah Kota Kretek. Bahkan hingga saat ini, pembentukan Koperasi Merah Putih di Kudus telah mencapai 40 persen dari total desa yang ada.
Kabar itu terungkap saat Musyawarah Desa Khusus di Balai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, yang dihadiri Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wabup Bellinda Birton dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
“Kami ingin setiap desa memiliki Koperasi Merah Putih sebagai wadah ekonomi masyarakat. Ini menjadi prioritas kami,” ujar Sam’ani, Jumat ((09/05/2025).
Bupati Sam’ani menyebut rencana inovasi pemanfaatan aset daerah. Diantaranya bangunan sekolah yang terdampak regrouping, segera difungsikan sebagai kantor Koperasi Merah Putih. Selain lebih efisien, langkah ini juga mencegah bangunan terbengkalai.
“Kami tidak ingin bangunan sekolah yang sudah tidak terpakai dibiarkan kosong. Kami manfaatkan sebagai kantor koperasi atau untuk kegiatan desa seperti Posyandu dan Bumdes,” terang Samani.
Ia juga mengapresiasi dukungan Bank Jateng yang akan menanggung biaya pengurusan badan hukum koperasi, yakni melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami sangat berterima kasih kepada Bank Jateng atas kontribusinya. Ini akan mempercepat proses legalisasi koperasi di desa,” ucapnya.
Jika pemerintah desa sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), imbuh Samani, maka tinggal disinergikan dengan koperasi.
Tak hanya itu, Samani juga menyinggung terkait kondisi pertanian di Kudus. Dari target 33 ribu hektare lahan padi, baru sekitar 26 ribu hektare yang terpenuhi. Namun, ia optimistis luas tanam akan terus bertambah.
“Setelah kami hitung, Kudus mampu menghasilkan surplus beras hingga 30 ribu ton per tahun. Ini akan menyuplai kebutuhan pangan, baik untuk Jawa Tengah maupun secara nasional,” terangnya.
Bupati berharap wilayah rawan banjir seperti Jekulo, Kaliwungu, dan Mejobo bisa meningkatkan frekuensi masa tanam menjadi satu hingga dua kali dalam setahun.
Sementara itu, Wamen Pertanian Sudaryono menambahkan, Koperasi Merah Putih nantinya menjadi pusat distribusi sembako murah.
Menurut Sudaryono, koperasi akan menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang sesuai dengan standar pemerintah, serta menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat.
“Koperasi Merah Putih akan hadir untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Pengelolaannya juga akan diawasi dan dijalankan secara transparan,” tegas Sudaryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: