BATANG, diswayjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang melakukan penyelidikan epidemiologi terkait dugaan kasus keracunan pangan yang menimpa delapan siswa SDN Denasri Kulon 2.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, di mana para siswa mengalami gejala mual, pusing, muntah, hingga sakit perut setelah mengonsumsi jajanan di sekitar sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.
"Kami sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi sumber masalah, yaitu jajanan Ikky Jelly yang dibeli dari lapak Mak Seh di depan sekolah," jelasnya pada Kamis, 16 Januari 2025.
BACA JUGA: 8 Siswa Batang Keracunan Makanan, Dinkes Lakukan Investigasi
BACA JUGA: Koordinasi Rencana Aksi Pengurangan Keracunan Timbal pada Anak
Sampel makanan tersebut telah dikirimkan ke laboratorium rujukan untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, tujuh siswa kelas tiga membeli jajanan Ikky Jelly dari lapak Mak Seh, dengan lima di antaranya juga mengonsumsi sosis dari lapak Mbak Winda.
Hanya 30 menit setelahnya, beberapa siswa mulai mengeluhkan gejala seperti mual dan pusing.
Dari delapan siswa yang terdampak, dua di antaranya, Sandi Anggoro dan Nurhidayat Ramandhan, mengalami gejala yang lebih parah berupa muntah, lemas, dan sakit perut.
BACA JUGA: Keracunan Massal di Brebes, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA: Tim Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes
Pihak sekolah segera mengambil tindakan darurat dengan memberikan air kelapa kepada siswa yang mengalami gejala, sebelum memulangkan mereka untuk beristirahat di rumah.
Pada Rabu, 15 Januari 2025, sebagian besar siswa yang mengalami gejala sudah kembali ke sekolah dalam kondisi sehat.
Namun, satu siswa masih mengeluhkan pusing ringan.