Dinkes Batang juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian untuk mendalami sumber keracunan.
"Kami berharap hasil analisis laboratorium dapat segera keluar agar penyebab pasti kasus ini dapat diketahui," tambah Didiet.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap keamanan pangan, terutama di lingkungan sekolah.
Dinkes Batang juga menekankan pentingnya kebersihan dan kelayakan pangan yang dijual di sekitar sekolah demi menghindari kejadian serupa.
Sebelumnya, Keracunan makanan kembali menggemparkan lingkungan sekolah. Kali ini, delapan siswa SDN Denasri Kulon 02, Kabupaten Batang, harus mengalami gejala serius setelah mengonsumsi jajanan jelly-jelly yang diduga tidak aman.
Kejadian terjadi saat jam istirahat, memicu kepanikan di antara para guru dan siswa.
Anny Fatun, Plt Kepala SDN Denasri Kulon 02, mengungkapkan bahwa para siswa mendadak lemas, pucat, dan muntah-muntah. Beberapa bahkan berkeringat dingin karena rasa mual yang intens.
"Jajannya itu diminum, katanya rasanya aneh, asam-asam kayak nangka busuk," jelasnya saat ditemui pada Rabu, 15 Januari 2025.
"Sebagian siswa langsung membuangnya, tapi yang lain sudah terlanjur mengonsumsinya."
Sebagai langkah pertama, para guru memberikan air kelapa muda untuk menetralisir racun.
Langkah ini ternyata cukup efektif, karena gejala para siswa perlahan mereda.