Dia juga menyebutkan bahwa proses produksi alat bantu khusus pemilih tuna netra saat ini masih berlangsung. Setelah selesai, alat bantu tersebut akan didistribusikan bersamaan dengan logistik Pilkada lainnya seperti surat suara dan perlengkapan TPS lainnya.
''Saat ini alat bantu sedang dalam tahap produksi, dan rencananya akan dikirim ke setiap kabupaten/kota hampir bersamaan dengan surat suara dan logistik Pilkada lainnya. Kami memastikan bahwa alat bantu ini akan tiba tepat waktu sehingga tidak menghambat proses pemungutan suara di TPS," jelas Basmar Perianto Amron.
BACA JUGA:Jaga Netralitas Jelang Pilkada, Wali Kota Semarang Himbau ASN Libur Main Medsos
BACA JUGA:Bupati Undang Para Kades, Bawaslu Tegaskan Tidak Ada Indikasi Pengondisian Pilkada
KPU berharap bahwa ketersediaan alat bantu ini tidak hanya akan mempermudah pemilih tuna netra, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian negara terhadap hak-hak pemilih disabilitas.
Menurut Basmar, pihak KPU terus melakukan sosialisasi tentang alat bantu ini kepada masyarakat luas, khususnya kepada pemilih disabilitas, agar mereka mengetahui cara penggunaan alat bantu braille saat pemungutan suara berlangsung.
"Dengan adanya alat bantu ini, kami harap semakin banyak masyarakat, khususnya penyandang disabilitas, yang menggunakan hak suaranya di Pilkada nanti. Partisipasi seluruh masyarakat sangat penting untuk mewujudkan pemilu yang inklusif dan demokratis," ujar Basmar menutup keterangannya.