Harga Logam Mulia Tembus Rp 1,9 Juta, Perajin Emas di Tegal Terancam Gulung Tikar

Harga Logam Mulia Tembus Rp 1,9 Juta, Perajin Emas di Tegal Terancam Gulung Tikar

HASIL PRODUKSI - Danu, Perajin Emas di Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal menunjukkan hasil produksinya kepada sejumlah awak media, Rabu (16/4).--yeri noveli

Tegal, diswayjateng.id - Harga emas logam mulia saat ini tembus Rp 1,9 juta per gram. Ironisnya, kenaikan ini justru dikeluhkan sejumlah perajin emas di Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

Perajin emas di Tegal khususnya justru nyaris gulung tikar lantaran kenaikan harga emas tersebut.

Seperti diketahui, Desa Pesayangan dikenal sebagai sentra pengolahan emas yang sudah puluhan tahun eksis.

Para perajin emas di Tegal ini umumnya mengolah limbah dari toko emas maupun perajin lain, baik dari dalam maupun luar daerah.

Hasil olahan itu, mereka jadikan logam mulia atau diubah menjadi aneka perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, dan aksesoris lainnya. Namun kondisi saat ini berbanding terbalik.

BACA JUGA:Transaksi Gadai Emas di Pegadaian Semarang Stabil Pasca Lebaran 2025, Ini Alasannya

BACA JUGA:Harga Emas Tembus 1,9 Juta, Cicilan dan Tabungan Emas di Pegadaian Naik 50 Persen

Danu (40), salah satu perajin emas Desa Pesayangan mengaku sejak harga emas melonjak, hampir tidak ada lagi aktivitas produksi. Kendati ada, hanya sebatas menyelesaikan sisa produksi dari sebelum Lebaran.

“Sekarang perajin di sini banyak yang berhenti produksi. Soalnya harga emas naik, tapi permintaan justru turun drastis. Yang beli emas sedikit, kebanyakan malah jual,” keluh Danu, saat ditemui pada Rabu (16/4).

Danu yang telah menekuni usaha ini selama 15 tahun menyebut permintaan emas olahan turun hingga 50 persen.

Hal ini membuat toko-toko emas kelebihan stok dan tidak menerima pasokan baru dari perajin. Imbasnya, para perajin terpaksa menghentikan kegiatan produksi.

BACA JUGA:Harga Emas Melambung Tinggi, Butik LM Antam Semarang Diserbu Pembeli

BACA JUGA:Sofiatun Resmi Polisikan Agen Pegadaian Ulujami Pemalang atas Dugaan Penipuan Emas Palsu

Dia menuturkan, proses produksi ini dimulai dari limbah emas berupa karpet, tanah, atau pasir bekas aktivitas toko atau bengkel perhiasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: